Ch 22: Hotel (2)

25.8K 2.3K 24
                                    

Helo gais, akhirnya udah beli paketan nih. Buat chapter Hotel (3) di upload besok ya. Kalau ga mau nanggung ya udah ditabung aja dulu 😆

============================================================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

============================================================================

Alessia yang bosan dan tanpa mobil karena dia datang ke hotel dengan Elleon mau tidak mau merepotkan asisten Elleon untuk membelikannya kuas, cat, dan sketchbook.

"Terima kasih James."

"Tidak perlu mengucapkan terima kasih nyonya. Kalau begitu saya pamit."

Pria paruh baya yang usianya mungkin cocok menjadi ayah Alessia itu pergi meninggalkan lobby hotel. Pria itu lahir di negara yang sama dengan Elleon.

Alessia menyalakan lampu di kamarnya dan menyiapkan alat lukisnya. Dirinya cukup lama berpikir hingga dia mulai menggerakkan tangannya.

beeppp...

Suara pintu yang dibuka mengalihkan Alessia dari lukisannya. Satu-satunya yang memiliki akses selain dirinya adalah Elleon, tapi pria itu tidak memberikan kabar apapun jika benar pria itu akan datang.

"Mamaaa..."

Bruk...

Rean, anak laki-laki yang sudah berusia sembilan tahun itu berlari dan memeluk Alessia yang duduk di sofa. Beruntung Sketchbooknya sudah dia amankan.

"Rean? Kau kesini dengan papa?"

Rean mengangguk dengan semangat. Sambil mengangkat kedua tangannya yang membawa kantong plastik.

"Kami semua datang. Papa bilang lusa baru selesai, dan besok hari libur kita semua. Jadi kita akan menginap di sini hari ini. Dan kami juga membelikan banyak makanan. Ayo makan bersama ma."

Paragraf panjang Rean diakhiri dengan senyum anak itu dan menarik mamanya menuju ruang makan di kamar hotel. Di ruang makan sudah ada para laki-laki yang menjadi hal berharga milik Alessia.

"Akhirnya kalian datang, ayo duduk dan makan."

Elleon yang sudah mengarahkan anak-anaknya yang lain untuk menyiapkan makan malam mempersilahkan istrinya untuk duduk.

Elleon merogoh saku celana dan kemejanya tapi tidak menemukan sesuatu yang dia cari.

"Aku meninggalkan sesuatu di mobil, jangan mulai dulu tunggu papa."

Setelah mendengar kalimat papanya, anak-anak yang sudah bersemangat kembali menjadi lesu.

"Jangan lama-lama."

Alessia melihat itu sedikit tertawa. Jelas sekali bahwa akhirnya mereka bisa lebih disebut sebagai keluarga setelah minggu lalu 'dirinya' dimaafkan.

"Bukankah lebih baik kalian melihat-lihat dulu, sambil menunggu papa kembali. Mama akan dengan tenang menunggu di sini."

Gedith Woman [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang