Ch 39: 2 dan 1

15.8K 919 19
                                    

🍵🍵🍵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍵🍵🍵

Ujian Percobaan SMA Akasa Raya bisa dibilang kesempatan sekali dalam setiap semester dengan mengujikan soal senada dengan ujian masuk nantinya. Melihat laporan si kembar tiga yang melalaikan ujian percobaan semester lalu, membuat Alessia tidak bisa untuk tidak memarahi mereka bertiga.

"Beri mama alasan yang meyakinkan. Kemarin saat pertama kali kita sampai di sini ada pengumuman bahwa ujian percobaan dimajukan menjadi lusa. Jadi kenapa kalian tetap diam dan sampai mama mengetahuinya dari pesan pribadi gurumu."

Si kembar memang menunduk merasa takut, tetapi sudut mata mereka melihat sang papa tersenyum. Mereka tahu bahwa mereka salah karena tidak mengatakan perubahan jadwal ujian percobaan, tetapi mereka bertambah kesal melihat papanya. Bagaimana mereka tidak meragukan papanya.

Bagaimanapun, satu-satunya guru yang dikenal mama mereka adalah istri teman papanya.

"Apa tidak ada yang mau menjawab?"

Orion ingin mengatakan sesuatu tetapi urung karena saudara yang berada di kiri dan kanannya mencubit kakinya.

"Huh... Hari ini kita pulang."

Kali ini tidak hanya si kembar tiga, tetapi Elleon juga ikut bangkit dari duduknya.

"Sayang, yang salah mereka bertiga tapi kenapa kita semua yang harus pulang?"

William yang sudah mengetahui motif papanya melangkah untuk duduk di sebelah Rean dan memakan stroberi dengan balutan coklat. Baginya dan Rean yang sudah mendapat giliran, pulang detik ini juga tidak apa-apa.

"Apa maksudmu El? Tentu kita semua akan pulang, lagipula jika kita tetap disini akan tidak adil bagi Orion, Deon, dan Dion. Meskipun aku, Rean dan William sudah terlanjur bersenang-senang. Tapi paling tidak kau sebagai papa mereka harus menemani mereka dan tidak membuat mereka sendiri."

Elleon mendengus kesal, demi minggu ini dirinya sudah bekerja sangat keras. Namun idenya untuk memulangkan ketiga putranya dengan membocorkan masalah ujian percobaan menjadi senjata makan tuan.
"Biarkan mereka pulang, dan setelah ujian mereka selesai mereka bisa kembali lagi kemari."

"Sayang uangnya El. Setelah ujian percobaan selesai hanya ada waktu sehari."

"Aku lebih sayang waktuku untuk keluarga kita. Kalian bertiga pesan tiket kalian sekarang. Tapi kalian harus tahu bahwa hari terakhir kalian bertiga pergi dengan mama kalian satu hari."

Ketiganya terdiam dengan wajah bingung. Elleon melanjutkan kalimatnya melihat putra-putranya yang terdiam.

"Kalian bertiga, satu hari. Ada yang mau protes?"

Orion merasa kesal, bagaimana bisa papanya justru bersikap seperti bos di waktu seperti ini. Biasanya saja seperti kucing penurut di depan mama, begitu ada kesempatan saja mulai bertingkah.
.

Gedith Woman [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang