Saat kembali dari rumah sakit Alessia kehilangan ponselnya, dia tidak hafal nomor anggota keluarganya yang entah bagaimana Alessia asli bisa menyimpannya. Dia sudah mengurus perpindahan kontaknya yang lama sehingga dia tidak memerlukan nomor telepon baru. Namun tidak ada yang menghubunginya hingga sekarang. Pesan masuk terakhir adalah pesan dari Kendrick yang mengabarkan kalau semua sudah baik-baik saja. Suami tampannya yang sebulan lalu ngambek pun tidak menghubunginya, padahal Alessia yakin bahwa Elleon tentu mengetahui bahwa dirinya habis kecopetan ponsel bulan lalu.
Sudah satu bulan sejak kejadian di rumah sakit, permasalahan Orion bisa berakhir dengan baik dengan kesaksian Kendrick dan Bertha, sehingga dirinya tidak perlu untuk datang ke sekolah si kembar. Sayang sekali, padahal dirinya ingin mengetahui dimana sekolah si kembar. Sayangnya lagi, sejak hari di rumah sakit anak-anak dan suaminya tidak pernah lagi mengunjungi Alessia, termasuk si bungsu Rean.
Dan sudah dua minggu sejak hadiah pesanannya untuk William tiba. Hadiah itu masih tertata rapi di kotaknya, belum sempat Alessia berikan kepada putra sulungnya. Alessia tidak tahu bagaimana cara agar putranya itu menerima hadiahnya, sedangkan dia saja tidak tahu dimana rumah milik Elleon.
"Apa aku ke sekolah William saja?"
Alessia hanya mengetahui sekolah anak-anaknya berada di yayasan yang sama, tidak dengan informasi lainnya, bahkan nama lengkap mereka. Yayasan tempat sekolah William memiliki banyak sekolah dalam setiap jenjang. Menurut internet mereka punya lima sekolah setara SMP, dan tiga sekolah setara SD di kota ini. Jadi, nyaris mustahil untuk menemukan tempat dimana si kembar dan Rean bersekolah.
Berdiam dan hanya merenung sudah dia lakukan selama dua minggu ini. Alessia membulatkan keputusannya, dirinya akan menemui William atau sekadar memberikan hadiah ulang tahun bagi putra pertamanya itu. Dia tidak ingin mengingkari janjinya kepada putranya.
Alessia segera mandi meskipun matahari belum terbit. Dirinya harus bersiap jika ingin menyiapkan bekal untuk William. William bilang dirinya selalu membeli makanan di kantin. Alessia harap putranya itu akan senang dengan hadiah dan bekal makan siangnya. Kali ini bekalnya lebih siap dari yang pertama dulu, empat sehat dan sekotak susu untuk membuat bekalnya menjadi sempurna.
Setelahnya Alessia sudah siap dengan kemeja lengan pendek berwarna biru langit dengan celana panjang high waist berwarna hitam. Alessia mengemudi mungkin di saat baru segelintir orang memulai hari mereka. Jalanan di pagi hari ini sangat lenggang, hingga tidak butuh waktu lama Alessia sampai di depan sekolah putranya.
Dia berhasil mengetahui SMA mana putranya saat melihat seragam olah raga dan seragam voli putranya bulan lalu. Dia menunggu di seberang gerbang sambil menunggu kedatangan putranya.
Dia menunggu sembari menyandarkan diri di mobil, dia ingin segera dapat berlari jika melihat William. Tapi hampir dimana jam sekolah dimulai tapi putranya belum terlihat sama sekali.
"Tante Alessia?"
Sebuah suara menginterupsi pandangan Alessia dalam pencariannya.
Saat ini di hadapan Alessia ada seorang gadis SMA dengan seragam yang sama persis dengan William, kelas 2 SMA. Saat mengantar William dulu, remaja itu mengenakan seragam olah raga yang sama seperti perempuan di depannya, sebelum dirinya menggunakan pakaian volinya. Gadis itu cantik dengan rambut sepunggungnya yang diikat di bawah dan wajah tanpa make up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gedith Woman [END]
ChickLitAlessia terbangun kembali sejak malam dirinya diculik oleh orang yang tidak dikenal. Dirinya bangun di tubuh perempuan yang lebih tua enambelas tahun dengan nama yang sama, Alessia. Alessia terbangun di tubuh istri seorang antagonis dan memiliki lim...