Ch 32: Mengakhiri Hubungan

28.2K 1.7K 35
                                    

🍵🍵🍵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍵🍵🍵

Lampu-lampu malam mulai menyala dan menerangi jalanan kota. Hilir mudik kendaraan dan banyaknya orang memenuhi jalanan. Sepasang suami istri yang sempat berkonflik kecil karena artis tampan akhirnya duduk berseberangan di meja salah satu restoran.

"Sudah kubilang sayang, aku tidak merajuk. Bagaimanapun juga aku lebih baik dari dia."

Alessia sangat yakin suaminya masih marah karena kejadian tadi sore, masalahnya Alessia justru merasa bahagia saat suaminya itu marah. Hmm... sedikit bahagia.

Hari ini dia menginginkan jawaban sekaligus keputusan dari Elleon. Dirinya bukan tipe perempuan yang asal terima dan selalu mengatakan 'iya' atas tindakan orang lain. Jika malam ini Elleon lebih memilih bersama perempuan itu maka Alessia yang akan pergi. Meskipun dirinya pasti pergi dengan sedikit barbar, dirinya juga ingin mendapatkan hak asuh jika kemungkinan buruk itu terjadi.

Tepat sepuluh kali. Helaan napas barusan adalah helaan napas kesepuluh istrinya hari ini. JIka boleh menyombongkan diri, Elleon merasa dirinya adalah pria yang memiliki hampir semua hal yang baik. Dia punya keluarga yang lengkap (meski sedikit gila), dia punya banyak uang (meski banyak juga yang lebih kaya), dia juga tampan (sedikit di bawah bintang hollywood lah), dan dia merasa bahwa dirinya cukup bertanggung jawab. Poin terakhir mungkin hanya berlaku pada pekerjaannya saja, karena kondisi keluarganya bahkan tidak sejengkal pun mendekati kondisi perusahaannya.

"Baik! Aku mengaku aku sedikit tidak suka saat kau melihat pria itu seperti itu. Tapi ayo lupakan dan makan, kau belum makan sejak kita bertemu tadi siang. Kau tahu kalau aku sangat buruk dalam merawat seseorang. Jadi makan ini semua."

Elleon mengatakannya sambil memberikan sepiring steak yang sudah dia potong selama Alessia merenung tadi dan menukarnya dengan milik Alessia yang sejak tadi hanya dimainkan.

"Kau tahu kita keluar hari ini bukan untuk bermain El, aku-"

"Aku tahu, tapi makanlah dulu."

Mereka berdua makan dalam diam tanpa ada yang membuka percakapan. Elleon bisa melihat bahwa Alessia berusaha menghabiskan makanannya dengan cepat, mengimbangi kecepatan makan Elleon yang sudah tinggal sesuap.

Elleon menatap potongan terakhir miliknya, dirinya jatuh ke pikirannya. Jujur saja tingkahnya hari ini seperti seorang anak remaja yang menghindari pertanyaan guru kelasnya. Dirinya menghindar seperti orang bodoh, tapi memang selama ini keluarganya berada di prioritas ambigu. Keluarganya yang utama tapi tidak diutamakan.

Dia menganggap bahwa keluarganya yang paling berharga, tapi tindakannya tidak menunjukkan hal itu sama sekali.

"El... El?"

Panggilan Alessia menyadarkan Elleon, dirinya segera memasukkan potongn terakhir sebelum istrinya itu mulai mengomelinya lagi. Setelah itu Elleon memanggil pelayan untuk membayar tagihan mereka.

Gedith Woman [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang