Ch 26: Chiffon

20.3K 1.5K 2
                                    

Mungkin karena perasaannya sudah lega atau karena demamnya, Elleon yang sudah sembuh bangun saat siang hari. Perutnya baru terasa lapar meskipun terakhir makan saat makan malam. Elleon melihat Alessia mengerjakan gambarnya di studio milik perempuan itu.

"Apa yang kau lakukan?"

Alessia bertanya saat Elleon memeluknya dari belakang saat dirinya duduk mengerjakan pekerjaan pertamanya setelah masuk ke tubuh Alessia asli.

"Memeluk istriku? Sayang, kau lebih memilih menghabiskan waktumu dengan tablet dibandingkan dengan merawat suamimu yang sedang sakit?"

Alessia sangat yakin bahwa tidak ada yang salah dengan telinganya. Barusan apa yang dikatakan pria itu? Sayang?

"Sayang?"

Elleon menganggukkan kepalanya.

"Iya. Kurasa akan terlalu lama menunggu memanggilku sesuatu yang penuh kasih. Jadi aku mengalah dan memanggilmu sayang mulai hari ini."

"Tapi El..."

"Iya kan? Bahkan setelah aku sembuh kau masih memanggilku dengan namaku."

Alessia terdiam. Apa pria ini yakin sudah sembuh? Tapi kenapa tingkahnya masih kekanakan?

Elleon yang melihat istrinya kebingungan merasa senang karena dia berhasil mengusili istrinya, anggap saja sebagai balasan istrinya mengunci dirinya di luar kamar dua hari lalu.

"Ya sudah sayang, aku akan menunggu di bawah. Turunlah saat kau sudah selesai. Aku sudah memesan makanan untuk makan siang kita."

Brak~

Meskipun Elleon sudah pergi, tapi akal sehat Alessia belum kembali. Tingkah Elleon yang tiba-tiba mabuk asmara membuat dirinya merinding sekaligus... entahlah, Alessia tidak tahu perasaan ini.

Alessia berniat menyelesaikan storyboard untuk naskah buku cerita anak sebelum turun untuk makan siang.

Tuk!

Alessia meletakkan stylusnya dan bergegas berdiri menuju lantai bawah.

'Ah, aku gila. Bagaimana bisa cerita anak-anak berubah menjadi cerita romansa. Ada yang tidak beres denganku.'

.

.

.

Meskipun makan siang keduanya dalam diam, tapi jujur saja Alessia merasa risih. Jantungnya berdegup sangat kencang. Dia sudah bukan lagi remaja SMP yang jatuh cinta. Dia seharusnya sudah cukup dewasa untuk menghadapi tingkah suaminya itu.

"Ada apa sayang? Apa kau tidak suka? Apa aku harus memesan sesuatu yang lain? Kau suka apa? Sup? Pizza?"

Alessia baik dulu sampai saat ini tidak pernah diperhatikan secara berlebihan seperti ini. Dia bisa merasakan bahwa wajahnya memanas. Apa tidak bisa suaminya ini bersikap biasa?

"Apa kau tertular demamku? Wajahmu memerah."

Jujur saja Elleon takut jika Alessia jatuh sakit. Karena baik dirinya dan anak-anak sangat buruk dalam merawat orang sakit. Lihat saja, saat dirinya sakit bahkan anak-anak itu tidak khawatir dan keluar seharian.

"Tidak! Aku baik-baik saja?"

Meskipun lega tapi Elleon tetap berpikir lebih baik menggoda istrinya lebih jauh, dia tidak sedang sakit kan? Berarti aman untuk dijahili.

"Lalu jika bukan karena sakit, apa istriku ini merasa malu karena suaminya?"

Ting~

Suara bel itu menyelamatkan Alessia yang sudah kehabisan kata-kata. Itu jelas bukan anak-anak, mereka tidak perlu lagi menekan bel untuk pulang ke rumah mereka sendiri kan?

Gedith Woman [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang