Ch 17: Hubungan

29.8K 2.6K 114
                                    

Alessia termenung di ruang makannya. Ruang makannya ini sempat diisi oleh seluruh keluarganya, keluarga Alessia yang asli.

"Apa kesalahanku sangat besar ya?"

Alessia hanya bisa berkutat dengan pikirannya mengingat satu bulan ini tidak ada yang menghubunginya. Dia hanya tahu sekolah anak-anaknya. Dia sudah datang ke sekolah William tetapi putranya itu belum memberi jawaban atas hadiahnya minggu lalu.

Mengunjungi Sekolah si kembar juga cukup rawan karena dirinya belum terlalu dekat dengan mereka. Alessia bisa menanyakan sekolah mereka ke Kendrick jika dia ingin, bagaimanapun Kendrick adalah dokter UKS di sekolah mereka. Lalu untuk si bungsu, dia juga tidak tahu dimana sekolah putra kecilnya itu secara persis.

"Apa memang aku hanya bisa bertanya ke kendrick?"

Memang Alessia asli mengatakan tanyakan saja ke kendrick jika ada masalah, tapi jika dipikir bahkan sekolah anak-anaknya saja, kendrick lebih tahu.

Alessia mengambil kunci mobilnya dan mengendarai mobilnya berkeliling kota. Sedikit yang dia tahu. Latar ceritanya sama dengan kehidupannya dulu, jadi ada beberapa hal yang seperti kehidupannya yang lalu. Seperti beberapa mal, dan hotel yang sama dengan kehidupannya yang dulu, tapi kebanyakannya berbeda dengan apa yang dia temui di dunianya.

Perempuan itu melihat sosok yang tidak asing. Perempuan dengan seragam yang sama dengan putranya, dia berjalan dengan seorang pria yang disebut ayah oleh gadis kecil itu.

"Bertha, kendrick... apa yang kalian lakukan?"

"Bundaa....aku kangen bunda."

Gadis kecil itu berlari ke arah Alessia sebelum memeluk pinggul perempuan itu lama, setelah puas gadis itu menengadahkan kepala kecilnya. Imut memang.

"Sedang apa kau di sini Essia?"

"Hanya berjalan-jalan bosan."

Ketiganya masuk ke cafe terdekat untuk menikmati makanan, dan minuman serta berbincang.

"Kukira hubunganmu dengan keluargamu sudah membaik, maksudku kenapa kau di sini padahal hari ini ulang tahun Rean?"

"Ha?"

Kendrick meletakan americanonya dan terkejut dengan jawaban perempuan di depannya.

"Kau tidak tahu? Arg... maksudku aku tahu kau melupakannya tapi apa mereka tidak memberitahumu?"

Kendrick melihat mata perempuan itu menunjukkan kekecewaan yang dalam, sebelum perempuan itu menunduk. Kendrick tidak bisa membayangkan Essia yang sekarang harus menanggung perasaan menyesakkan sebagai seorang ibu yang tidak dianggap oleh anak-anaknya, ah dirinya bahkan tidak dianggap oleh seluruh keluarga Gedith.

Perempuan itu memainkan jarinya di gelas gelatonya.

"Ken, apa aku memang tidak bisa dimaafkan?"

Kendrick yakin air mata perempuan itu sudah akan jatuh. Perempuan itu saat ini sedang rapuh dan butuh pelukan. Perempuan tersayangnya, Kendrick ingin merengkuh tubuh perempuan itu dan mengusap punggungnya, seperti dulu.

Tring~

Ketiganya tidak menyadari segerombol siswa SMP masuk ke cafe. Kendrick yang terfokus kepada Alessia, Bertha berfokus pada es krim dan bundanya yang terlihat akan menangis, dan Alessia yang membelakangi pintu.

Dari sekelompok siswa SMP itu ada seorang remaja tampan yang terfokus dengan pemandangan keluarga bahagia tiga orang. Remaja itu berpamitan kepada teman-temanya untuk mencari tempat duduk. Lebih tepatnya dia mengambil tempat duduk untuk bisa menguping pembicaraan ketiganya, sembari menunggu teman-temannya.

Gedith Woman [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang