🍵🍵🍵
Alessia yang baru saja pulang setelah membeli pigura dikejutkan dengan suasana rumah yang sepi. Meskipun memang sudah cukup malam, tetapi anak-anak dan suaminya bukan tipe yang akan tidur secepat ini. Jadwal tidur Rean saja masih satu jam lagi.
Tetapi saat dirinya melihat tatapan suaminya ke arah William, Alessia jadi paham. Alasan si kembar dan Rean yang berpura-pura menjadi udara dengan terdiam tanpa bergerak di samping William.
"El, ada apa?"
Melihat mama mereka pulang jelas sekali wajah para putra Gedith itu bahagia. Pada akhirnya, papa akan kalah dengan mama. Tentu kecuali William, bukankah akhir-akhir ini dirinya sangat sering dimarahi?
Elleon menghela napas dengan kasar.
"Tiga hari lagi ulang tahun putri rekan kerjaku, kau tahu... anak perempuan yang pernah ditampar oleh putramu dan putramu membanting bekal pemberianmu ke arah perempuan itu."
Alessia meletakkan pigura yang dibelinya, takut-takut karena kesal dia akan membanting pigura kaca itu ke arah Elleon.
Laki-laki itu bilang apa?
Putramu?
Terlalu banyak bekerja membuat suaminya itu sedikit gila rupanya.
Anak mereka bisa ada juga karena benih dari pria itu juga.
"Kau bilang apa El? Putraku? Dia juga putramu. Kalau kau tidak mau mengakuinya pergi saja sana, jangna kembali."
Setelah mengatakan itu Alessia menghentakkan kakinya menuju lantai dua. Pada kahirnya dirinya berhasil menemukan pigura yang pas untuk memasang hasil lukisannya dan saat dia kembali suaminya justru berbuat inar.
Dia sendiri tidak paham kenapa dia bisa semarah itu, padahal di masa lalu Alessia yang asli pasti mengatakan sesuatu yang lebih kejam dari pada hal yang Elleon katakan.
Brakkk.... click.
Suasana yang sangat sepi itu membuat keenam laki-laki itu tahu bahwa setelah sang mama membanting pintu, mama mengunci kamarnya.
Bukankah itu berarti papanya dikunci di luar kamar?
Sikap mamanya itu membuat mereka semua khawatir, terutama si kembar tiga dan Rean yang memelototi papa mereka. Mereka takut mamanya kembali menjadi sosok yang mudah marah. Jika hanya marah kepada papa mereka sih mereka tidak peduli, tapi bagaimana jika mama mereka kembali acuh dan kassar kepada mereka.
"Apa papa juga berpikir begitu juga tentang kami? Apa Rean dan yang lainnya bukan anak papa? Kalau setelah ini mama juga tidak menganggap kami apa kami tidak memiliki orang tua lagi? Rean ga suka, Rean benci papa!"
Setelah Alessia, sekarang giliran si bungsu berlari dan mengunci diri.
Empat remaja dan satu orang dewasa di ruangan itu berada dalam situasi canggung. Deon membuka suaranya, dia tidak bisa terus-terusan berada di situasi seperti ini. Dia harus bersiap untuk lomba besok, dia harus segera tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gedith Woman [END]
ChickLitAlessia terbangun kembali sejak malam dirinya diculik oleh orang yang tidak dikenal. Dirinya bangun di tubuh perempuan yang lebih tua enambelas tahun dengan nama yang sama, Alessia. Alessia terbangun di tubuh istri seorang antagonis dan memiliki lim...