Ch 30: Konferensi Putra Gedith

23.5K 1.7K 54
                                    

🍵🍵🍵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍵🍵🍵

Sepulang dari sekolah masing-masing, kelima putra Gedith itu duduk melingkari meja di ruang keluarga. Sore ini hanya ada mereka berlima, kedua orang tua mereka sedang keluar bersama. Gideon adalah yang pertama membuka suaranya sebagai dalang yang memberi ide untuk mengumpulkan mereka semua di ruang keluarga.

"Jadi bagaimana perkembangan hubungan papa dan mama menurut kalian? Menurutku sendiri hubungan mereka sudah berkembang jauh lebih baik daripada dulu, setidaknya dari sudut pandangku." Kata Gideon untuk membuka percakapan.

"Aku memiliki pendapat yang sama, bahkan aku khawatir kita akan mendapat adik baru. Padahal aku belum puas bermanja dengan mama." Rean menimpali sembari meletakkan kepalanya ke meja.

"Berhenti mengeluh Rean, aku sempat memiliki pemikiran yang sama dengan Gideon dan Rean tapi masalah kedatangan Tante Ara yang membuat mama kesal membuatku berubah pikiran. Bagiku mama masih belum sepenuhnya percaya dengan papa. Apalagi papa terlihat 'masa bodo' dengan itu." Balas Caldion.

Orion menatap William yang sejak tadi diam, padahal mereka semua tahu bahwa William yang lebih tahu mengenai hubungan papa mereka dan Tante Ara, tapi justru dia memilih untuk diam. Hanya kakaknya itu yang bisa memberi mereka semua clue atau bahkan fakta mengenai hubungan Elleon dan Ara.

"Apa tidak ada yang ingin kau katakan?"

William menghela napasnya kasar, adik-adiknya itu hanya memanggilnya kakak jika ada papa dan mama mereka saja.

Dia sebenarnya ingin menegur, tapi sikapnya sendiri juga sama buruknya. Dulu dia pikir ini karena turunan mama mereka tapi melihat mama mereka yang hilang ingatan membuat William yakin bahwa mereka mendapatkan sikap buruk ini dari papa mereka. Mamanya hilang ingatan bukan berganti identitas kan?

"Papa bilang papa tidak punya hubungan dengan Tante Ara."

"Dan kau percaya? Ayolah..." Tanya Orion ketus, dirinya mulai kesal karena satu-satunya benang penghubung dengan fakta malah menjawab asal-asalan.

"Tentu saja tidak. Papa sering pergi berdua dengan Tante Ara. Hm.... aku tidak bisa mengatakannya di depan kalian, apalagi Rean. Yang penting, mereka hanya memesan satu kamar saat kerja di luar kota." Kalimat terakhir William dia katakan dengan suara yang sangat pelan. Ayolah, bahkan dirinya masih di bawah umur.

"Kau tidak seru. Tapi kesampingkan dulu tentang masalah Tante Ara kalau satu-satunya sumber informasi kita memilih diam. Kita semua tahu bahwa ada satu masalah lagi."

Semua orang mengangguk menanggapi pernyataan Orion. Pembahasan tentang ini selalu terkesampingkan karena ego mereka. Mereka sudah merasa nyaman dengan kondisi seperti saat ini. Mereka bukan lupa, tapi menolak untuk mengakui bahwa ada masalah lainnya, masalah lainnya adalah nenek mereka.

Bungsu dari kelima saudara itu membuka diskusi tentang nenek mereka terlebih dahulu.

"Dari dulu nenek memang tidak suka dengan mama, bahkan saat mama sudah berubah nenek masih tetap benci dengan mama."

Gedith Woman [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang