Ch 23: Hotel (3)

33.9K 2.6K 124
                                    

🍵🍵🍵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍵🍵🍵

Elleon menatap keluarganya bahagia, apalagi saat ini akhirnya istri dan anak-anaknya bisa berkumpul selayaknya keluarga pada umumnya.

Dia melihat wajah Alessia membuat pikiran usil datang.

"Al, aku sudah memberi hadiah untuk perayaan anniv kita. Apa kau tidak ingin memberiku sesuatu?"

Alessia tahu bahwa ini hanya keusilan Elleon, keusilan yang terlihat jelas karena wajah suaminya itu jelas-jelas menggodanya. Lagipula apa yang diharapkan darinya yang katanya amnesia, mana dia ingat ini hari jadi mereka.

"Ah!!!"

Teriakan itu berasal dari Rean.

"Mama lupa kado ulang tahunku."

Apa pernah dikatakan bahwa kado ulang tahun adalah hal yang nyaris menjadi mitos di keluarga Gedith? Perayaan kecil untuk keluarga biasanya cukup, tapi semenjak William mendapat kado dan menghilangkannya karena kesalahannya, Rean juga ingin kado miliknya.

"Iya maaf mama lupa, tadi mama minta James untuk mengantarkannya ke sini. Mama ambil dulu."

Rean mengantarkan mamanya dengan senyum, tapi tidak dengan yang lain. Selain William yang iri karena hadiahnya masih hilang, Elleon dan si kembar belum mendapatkan apapun dari Alessia.

Alessia kembali sambil membawa kotak kecil, namun cukup berat dibandingkan penampakannya.

"Apa boleh aku buka sekarang?"

"Tentu, mama memilihnya setelah berdiskusi dengan papa."

Tangan Rean membuka semua lapisan kertas kado dan akhirnya dia berhasil mengetahui kado ulang tahun pertama dari mamanya.

"Kamera?"

"Papa bilang kamu akhir-akhir ini belajar memotret dari Kak Dion, dan Bertha juga memberikanmu album. Bukankah yang kurang tinggal kamera?"

Rean sudah mulai bisa menerima Bertha dalam hidup mamanya, bagaimanapun jika mamanya suka dia akan suka. Dia mengangguk senang, memang akhir-akhir ini dia sering menghabiskan waktu bersama Caldion untuk mengambi foto, papa juga bilang kalau mama suka mengambil foto. Bukankah itu berarti dirinya semakin mirip dengan mama?

"Terima kasih ma,"

"Mama tidak memberimu yang paling bagus, tapi yang mama pikir cocok untuk Rean. Kameranya tidak terlalu berat dan rumit, kalau Rean sudah sepandai Kak Dion mama akan memberikan yang baru."

Meskpun itu hadia untuk Rean, tapi seorang Gedith lainnya juga ikut senang dengan itu. Ini kali pertama mamanya memuji dirinya meskipun itu demi Rean, tapi Dion tidak bisa memungkiri bahwa dirinya menyukainya.

"Em." Rean hanya bergumam menjawab kalimat mamanya. Dia sangat senang hari ini.

Alessia kini menatap kembar tiga yang kebetulan duduk di depannya.

Gedith Woman [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang