Ch 35: Koper

16.3K 992 3
                                    

Untuk perjalanan selama 7 hari tentu saja kan ada banyak sekali yang harus dibawa. Berbeda dengan Elleon yang sudah menyiapkan miliknya sejak jauh-jauh hari, Alessia dan yang lain harus menyiapkannya sebelum hari berganti. Kepala keluarga mereka yang tiba-tiba memberikan kejutan dadakan setelah mengakui dosa itu dengan santainya menonton film sedangkan anak-anaknya berseliweran untuk mengemasi barang mereka.

Sesekali mereka berseliweran dan menatap sinis Elleon yang bersantai, Untung saja mama mereka tetap membantu untuk merapikan barang bawaan mereka.

"Ma, apa mama tidak membereskan milik mama juga?"

Alessia yang sedang membantu Rean memasukan pakaian milik si bungsu itu mendongak. Alessia tersenyum dan kembali berfokus pada kegiatannya memasukan pakaian.

"Kalau mama tidak sempat kan tinggal papa suruh belikan pakaian baru, siapa juga yang memesan tiket untuk penerbangan pagi tapi baru bilang malam."

Rean yang mendengar itu mengangguk. Anak itu berdiri dan mengambil ponselnya dan memainkannya sebentar. Dia mengembalikannya ke atas meja dan kembali ke Alessia untuk membantu mengemasi barang bawaan.

"Apa yang kau lakukan sayang?"

"Tidak ada ma, aku hanya mengirim sebuah pesan."

Di kamar yang lain, semua ponsel miliki putra Gedith berbunyi di waktu bersamaan. Sebuah pesan dari si adik bungsu yang membuat mereka semua berhenti bergerak dan justru merebahkan diri di kamar, kecuali Willliam yang sempat mengetik sesuatu sebentar dan justru memilih memainkan video pertandingan voli lawannya bulan depan lewat ponselnya.

Pesan 'Kak, bukankah lebih baik kita hanya membawa sedikit barang? Kan kalau butuh sesuatu tinggal beli di sana? Minta papa.' membuat semua putra gedith bersantai dan hanya membawa sesuatu yang memang benar-benar mereka butuhkan. Kalau pulang dari jalan-jalan jelas akan bertambah berat, jadi bukankah lebih baik jika waktu berangkat terasa ringan?

Sedangkan Elleon yang mendapat pesan dari William tersenyum meskipun kesal. Anaknya itu mengatakan bahwa William dan yang lain hanya membawa sedikit barang bawaan dan dirinya harus bersiap untuk membayar kebutuhan mereka yang lainnya.

"Jika bukan karena masalah Ara, aku akan memarahi mereka."

Bukan Elleon pelit, hanya saja anak anaknya akan sangat keterlaluan dalam menghabiskan uangnya.

Rean yang selesai berkemas setelah mengatakan ke Alessia untuk hanya membawa sedikit barang akhirnya membuat Alessia meninggalkan ruangan Rean. Alessia melihat suaminya yang justru menganggur bukannya membantu putra mereka berkemas menghela napas panjang.

"El, bukankah kau harus membantu mereka?"

Bukannya menjawab, Elleon justru tetap melihat ke arah televisi. Tapi hal itu bukan berarti Elleon mengabaikan Alessia.

"Aku baru akan menjawab kalau kau memanggilku sayang."

"Ayolah aku hanya bertanya? Jangan bersikap aneh?"

Sambil tetap melihat ke arah televisi, Elleon menyauti.

"Tidak aneh memanggil suamimu dengan sayang. Tapi untuk kali ini aku maafkan, karena akhir-akhir ini kau menjauh dariku dan kalau dengan ini kita bisa jadi lebih dekat maka aku akan menjawab."

Bukannya jawaban lisan melainkan pesan William diteruskan oleh Elleon.

"Mereka sudah berhenti berkemas dan memilih menguras dompetku, Kau juga jangan membawa terlalu banyak. Kita beli saja di sana kalau memang benar-benar perlu."

Alessia tahu siapa sumber dari chat itu. Meskipun yang mengirim pesan adalah William tapi yang memulai jelas adalah Rean, putra bungsunya itu menganggap serius bercandaannya tadi.

Gedith Woman [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang