Ch 27: Kukis

18.8K 1.3K 7
                                    

Alessia sudah mengunjungi toko kue dimana Caldion memesan kue seperti biasanya, tempat mereka memesan kue ulang tahun Rean dan kue yang kemarin disuguhkan ke Ara. Sayangnya tulisan "closed" membuat Alessia bingung dirinya harus melakukan apa.

Dia menscroll toko kue dengan rating bagus untuk putra yang paling jarang bicara dengannya itu. Caldion itu berbeda dengan Orion. Jika Orion tidak suka, dia akan secara gamblang mengatakan dia tidak suka, sedangkan Caldion selalu membungkus perasaannya dengan tersenyum. Hal itu jauh lebih membingungkan baginya.

"Ah, ketemu."

Mungkin sekitar 1 Km dari toko kue kecil ini ada franchise toko kue yang terkenal, setidaknya menurut mesin pencarian. Alessia yang tidak berasal dari dunia ini tentu nama tahu dengan franchise tersebut, bagaimanapun juga itu adalah franchise karangan author.

"Apa bisa membungkuskan ini?"

"Baik, apa hanya ini saja bu?"

Alessia mengangguk dan menscan pembayaran untuk kue yang dibelinya. Dia membeli chiffon hazelnut untuk Caldion, dua kue strawberry untuk William dan Rean, cheese cake untuk Gideon, dan red velvet untuk Orion. Untuk Elleon dan dirinya, Alessia membeli matcha cheesecake dan untuk tambahan dia juga membeli sekotak kue kering. Yah, Alessia belajar tentang preferensi putranya, tapi tidak dengan preferensi Elleon.

'Setidaknya, semoga Elleon bisa memakannya'

.

.

.

Hari kerja membuat rumah menjadi lebih sepi karena baik anak-anak dan Elleon tidak berada di rumah. Rean memang sempat pulang untuk meminta izin belajar bersama dengan Bertha di rumah Bertha. Dan sebagai wali yang baik, Alessia membawakan dua potong kue untuk Rean dan Bertha. Dia membawakan kue stroberi Rean dan matcha miliknya. Akan sayang jika kue milik Rean dimakan terlalu malam, dan dia yakin putranya saat datang akan langsung tidur. Rean tidak akan sempat memakan kue itu sepulang mengerjakan tugas bersama.

"Ma, kami pulang."

"Sore ma."

Caldion dan Gideon memberikan salam saat masuk ke dalam rumah. Tapi Alessia tidak melihat Orion dimanapun. meskipun dulu diamendengar kabar bahwa Orioan adalh mastermind dari kegiatan kekerasan remaja, tapi selama tinggal di rumah ini Orion tidak pernah pulang terlambat tanpa alasan.

Melihat mama mereka yang terlihat bingung Gideon menjawab pertanyaan yang belum sempat Alessia utarakan.

"Orion mencuci sepatunya di luar ma, tadi sepatunya jatuh karena dia buat main."

"Oh oke, ah! Tadi mama beli kue untuk kalian. Dion mama beliin chiffon hazelnut. Rasanya mungkin beda dengan yang biasanya karena toko yang biasa tutup. Coba saja, kalau kamu ga suka besok beli lagi."

Kemewahan jadi keluarga kaya terasa cukup menyenangkan bagi Alessia, ga suka? Ya beli lagi.

Dion yang melihat mamanya menyiapkan potongan kue menjadi teringat adegan dengan Ara. Apa memang dirinya terlihat seperti sangat menginginkan kue itu? Dia rasa mamanya salah paham, tapi tidak ada salahnya dimanjakan seperti ini.

Dion tersenyum, setelah meletakkan tas di lantai dekat meja makan. Dia menarik kursi untuk duduk.

'Ah, terlalu manis.'

Caldion memang suka kue tapi tidak yang semanis ini. Toko kue tempatnya membeli makanan adalah yang terbaik. Besok-besok dia ingin mengajak mamanya membeli kue disana secara langsung. Dirinya ingin perlahan mamanya tahu tentang dirinya.

Melihat Caldion yang memakan kue, Gideon menarik kursi dan memakan kue yang disuguhkan mamanya, dia juga melihat dari sudut matanya mamanya meraih kukis berwarna hijau. Mungkin mereka baru saling mengenal sebentar karena hubungan mereka baru saja membaik, tapi bukankah mamanya terlalu menyukai matcha? Dari outfit sampai kukis, semuanya hijau.

Gedith Woman [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang