seorang wanita malang yang memiliki nasib buruk selama hidupnya, tiba-tiba ia menemukan keberuntungan tersebut! langsung mengambilnya tetapi ternyata itu hanya jebakan saja! menjadi seorang guru dari 4 murid jenius yang memiliki gelaja psikologis da...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat atas usahamu dalam menempuh sore ini, saya cinte nanda, ibunya asoka. panggil saja tante inna!" Setelah sampai tujuan di sore hari kami disambut oleh wanita yang mirip dengan asoka dalam rambut tetapi panjang dikuncir, mata hijau kebiruan, kulit coklat, bintik di daerah wajah, bertubuh gemuk, memakai gaun panjang bermotif bunga juga polkadot dan memakai sendal jepit.
"Salam kenal juga bu inna, pasti sangat lama menunggu kami berada disini" bahkan diriku tidak menyangka, tujuan berada di pantai karena asoka tidak pernah memberi tahuku. "kami akan memperkenalkan k-"
"Pasti kamu bu ana itukan???" Eh?? aku tahu sekeluarga asoka mengetahuiku, tetapi mereka tidak mengetahui penampilanku seperti apa, bagaimana bisa??? "Pasti sangat terkejut, lucy memberitahuku lewat pesan foto sedang beranjak jalan kesini"
"Oh? Benarkah???"
"Iya, apalagi tidak usah kamu perkenalkan persatu-satu. Vlad Heolstor, may dan ami. hallo semuanya"
"akhirnya! ada manusia mengetahui nama indahku ini!" luvly bergaya sambil menetes sedikit air matanya, sepertinya dia senang dengar namanya dibuatnya untuk diri sendiri.
"HALLO!!!!" may melambaikan tangan dengan semangat
"saya lihat di kamera telephone, sepertinya tidak bisa menangkap kecantikan aslinya"eh? mereka pernah bertemu di panggilan telepohone
"bisa saja kamu ami ini, apakah kamu mau aku berikan hadiah dari tante ini?" inna yang tersenyum senang pujian dari ami, aku merasakan aneh......
"pastinya, dengan cara aku menjadi k-" sudah kuduga!!!! BAHAYA!!!!!
"bu inna kenalan dari telophone???"
"iya, saat diriku menelphone. asoka sering membuka kamera, sehingga kami semua keluarga kenal"pantas saja, keluarga asoka begitu dekat layaknya teman. aku pikir apakah keahlihanku dalam sosial tidak baik.......eh? kenapa saat telepone bersamaku asoka tidak mau membuka kamera? "Juga aku tahu mengapa asoka sembunyikan si permata" inna melihatku dari atas sampai kebawah layaknya detektif, sedang meneliti kasus pembunuhan.
"M-mama....jangan seperti itu kepada bu ana...." asoka dengan bersikap malu mencoba memberhentikan ibunya, memangnya ada apa???
"Ayolah asoka, bahkan adikmu lucy juga semangat bahwa dirinya akan mendapatkan kak-"
"AYO SEMUA!!!!! NANTI MAKANAN AKAN DINGIN SEMUA!!!!" Dipotong oleh teriakan lucy yang ingin cepat acara ulang tahun berjalan
"cih!" suara kecil sebal dari inna membuatku terkejut, memangnya ada apa yang bisa membuat inna mengeluarkan suara tersebut?
"Iya! Ayo semu-uanya.....dimana letaknya mama..." asoka bertanya kepada inna dengan wajahnya merah padam, memangnya ada yang dimalukan???
"Oh iya! Maaf kalau membuat menunggu, pasti kalian lapar. Tempatnya tidak jauh dari letak kita berada " inna menunjukan dengan jari telunjuknya dengan tangan kanannya "karpet biru itu! Bersama tas hijau besar"
