11

1K 101 0
                                    

Tringg Tringg

Bel sekolah pun berbunyi seluruh siswa pun  berhamburan keluar

Begitupun dengan JMT, setelah selesai beres beres mereka berjalan di koridor menuju parkiran, setelah berpamitan satu sama lain  ara pun berjalan menyusuri jalan raya yang gelap

Setelah setengah perjalanan tiba tiba hujan deras mengguyur ara, tanpa memperdulikan kesehatannya ara tetap berjalan di bawah derasnya hujan

Tiba tiba matanya tertuju pada sosok gadis berseragam SMA persis seperti punya nya

"Eh tuh cewek kok baju nya mirip sama gw,emm apa gw samperin aja kali yaa" gumam ara

Ntah mengapa ada perasaan ingin sekali bertemu ketika ara melihat gadis itu

"Yaudah deh gw samperin aja"ucap ara

"Hai"sapa ara

"Emm"gadis itu pun menoleh ke arah ara

"Loh kamu"ucap ara berbarengan

"Lu sendirian"tanya ara

"Menurut kamu gimana"tanya chika

"Bertiga kek nya"ucap ara tersenyum

Chika pun bingung dengan kata kata ara, karena jujur disana hanya ada dia dan ara

"Kok bertiga?"tanya chika

"Iyalah bertiga aku,kamu,dan cinta"ucap ara tersenyum

Blushh

Seketika wajah chika memerah mendengar kata-kata ara barusan

"Apaan sih gaje banget"ucap chika

"Hehe bercanda"

"Kamu ga dijemput atau gimana?"tanya ara pada chika

"Aku sebenarnya ikut kakak aku,cuma karena kakak aku jalan sama pacarnya jadi aku pulang sendiri deh"jujur chika dengan sebal

"Loh,kan bisa kamu bawa aja mobilnya"heran ara

"Aku mana bisa bawa mobil ra"ucap chika cengengesan

"Kamu sendiri kenapa jalan?"tanya chika

"Ohh ituu rumah aku ga terlalu jauh jadi jalan aja"bohong ara

"Emang rumah kamu di mana?"

"Jalan Sudirman"ucap ara enteng

Chika yang mendengar itupun melongo pasalnya jarak Sudirman ke sekolah lumayan jauh

"Kamu serius kan ra ga lagi bercandain aku?"tanya chika lagj

"Ga ada untungnya aku bohongin bidadari"jawab ara

Dasar buaya ya guys araa, padahal tadi dia bohong hadehh

"Keknya hujan nya ga bakal reda deh sampe malem,kamu mau pake jas hujan aku aja ga"tawar ara pada chika

Chika pun terdiam sejenak memikirkan tawaran ara,namun tiba tiba ia teringat

Plakk

Pukulan chika tepat pada bahu ara

"Aduhh"pekik ara

"Lu gimana sihh,punya jas ujan tapi malah ujan ujanan"ucap chika marah

"Lah iya yaa,kok goblok bngett gw"ucap ara sambil menepuk jidatnya

Chika pun hanya menggelengkan kepalanya saja

"Nih pake"ucap ara memberikan jas hujan tersebut pada chika

"Terus kamu gimana"

"Aku kan udah terlanjur ujan ujanan jadi nanggung lahh"ucap ara

"Ayo pulang aku anter sampe depan rumah kamu"ucap ara sambil menggandeng tangan chika

Deg deg deg

Detakan jantung chika berdetak dua kali lebih kencang dari pada biasanya

"Duh tuhan kenapa jantung gw berdebar kenceng banget"batin chika

Setelah lima belas menit akhirnya ara dan chika pun sampai

Ara adalah tipe manusia pemberani tanpa takut ara pun mengetuk pintu rumah chika

Tok tok tokk

"Araa ngapain repot-repot ketuk pintu,ini ada bel tauu"tunjuk chika

"Lahh,anjir kaga liat gw chik"ucap ara sambil tertawa lalu menekan tombol

Ceklekk

Pintu pun terbuka,keluarlah seorang perempuan paruh baya

"Astaga dekk kamu kok jalan"tanya wanita Tersebut yang ternyata mamanya chika

"Kakak ada urusan sama kak jinan mahh makanya chika jalan,kan mama tau chika ga bisa bawa mobil"ucap chika jujur

"Yaudah kalo gitu"

"Ehh ada orang astaga maap ya sayang tante ga liat"ucap mama chika tersenyum ramah

"Iya tante gapapa, Karena udah sore ara pamit pulang ya tan"icap ara menyalimi tangan mama chika

"Ga mau mampir ra"tanya chika

"Nanti aja kak kapan kapan,ara pulang yahh dahhh"ucap ara berlari

Chika yang melihat itupun hanya tersenyum senyum melihat tingkah ara yang seperti bocill

"Ehemm"dehem mama chika yang sontak membuat chika kaget

"Pacar kamu dek?"tanya mamanya

"Bukan maaa,tapi calon hehe duah ah adek mau ganti baju dulu,bye mama jelek"ucap chika sambil berlari

"Kenapa muka anak tadi mengingatkan aku sama seseorang,tapi siapa yaa"gumam mama chika










Maap panjang ya guyss

Gimana nih seru gak

Jangan lupa komen dan vote nya yaa

thank you:)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang