Jarum jam sudah menunjukkan pukul 22.05 namu ara dan teman temannya masih setia di bengkel meski hanya mengobrol santai
Sedangkan chika ashel dan yang lain sudah pulang,ara yang tak ingin chika kenapa² mengantar kan chika pulang begitupun adel ia mengantar ashel
"Alig alig hari pertama udah rame banget woee"ucap olla antusias
"Alig sih woee keren banget inimah kita"timpal lulu
Mereka semua tertawa kagum melihat kerja keras mereka hari ini
Begitu juga sisca ia terlihat sangat bahagia melihat ara kini tertawa lepasDiam diam sisca memfoto momen tersebut
Tidak hanya itu Sisca juga senang sekali ketika bertemu dengan feni ia sampai berulangkali mencium pipi tantenya tersebut
Setelah di rasa cukup malam ara dan teman temannya membereskan semua nya setelah itu mereka berpamitan untuk pulang ke rumah masing-masing
Di sepanjang jalan sisca terus saja menceritakan kebersamaan nya dengan tante mereka
Ara dengan senang hati mendengar cerita sisca bahkan beberapa kali ia mengungkapkan perasaan sedih nya karena tidak ikut berkumpul
Setelah cukup lama akhirnya sampai lah mereka di depan rumah
Kini ara dan sisca sudah berada di dalam rumah ,segera sisca dan ara bersih bersih hingga tiba tiba terdengar suara ketukan pintu
Ara yang mendengar itupun segera melihat siapa yang datang,betapa terkejutnya ia ketika melihat papanya sudah berada di depan rumah nya
Bugh
Bugh
Bugh
Tiga pukulan kuat ara rasakan mendarat di mukanya hingga membuat darah segar keluar dari mulut dan hidungnya
Sisca yang melihat itu refleks menelpon feni
"Halo tante"ucap sisca sedikit berbisik namun dengan nada panik
Feni yang mendengar ponakannya panik pun segera menambahkan shani ke dalam obrolan mereka
"Tante buru ke sini"panik Sisca
"Kamu kenapa?"pertanyaan itu keluar dari mulut shani
"Ara tann, papa"ucap sisca panik dan mematikan telepon nya
Shani dan gracio yang awalnya memang ingin kerumah ara segera menambahkan laju mobilnya
Feni pun begitu setelah sambungan telepon nya terputus ia segera memanggil vivi
Vivi yang melihat bundanya panik segera menyiapkan kendaraan
"Ara"cuma kata itu saja yang bisa feni keluarkan,vivi yang mengerti pun segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi,di tengah perjalanan ia segera menelepon gita
"Papa"kaget ara sambil mengelap darahnya menggunakan bahunya yang otomatis membuat baju putih ara yang bersih segera menjadi merah akibat darahnya
"Kurang ajar kamu bisa bisanya kamu bawa lari sisca!"bentak papanya sambil memukul ara hingga ara sempoyongan
"Pa cukup paa jangan sakitin ara"ucap sisca menangis sambil memeluk ara
"Awas kamu,anak kaya ara memang pantas buat dikasarin"ucap alva mendorong sisca
Alva mengangkat tangan nya hendak melayangkan pukulan namu tiba-tiba terhenti akibat ada yang mencegatnya
Bugh
Satu pukulan mendarat mulus tepat di hidung alva yang kemudian mengeluarkan darah
"Jangan berani-beraninya kamu nyakitin ponakan saya"ucap gracio dengan muka merah padam sangking emosinya
"Cio"kaget alva
Shani segera keluar dari mobil sambil melepaskan sepatu nya yang kemudian sepatunya digunakan untuk memukul kepala alva
Tak lama kemudian terdengar suara mobil berhenti di depan rumah ara
Hingga beberapa detik kemudian keluarlah feni vivi dan gita ashel
Gita yang mendapat telpon dari vivi segera memanggil ashel yang kemudian ikut mobil vivi
Shani dan feni segera berlari menghampiri ara di sofa yang kini sudah terlihat menyedihkan
Shani segera memeluk ara sedangkan sisca di peluk feni
Vivi dan gita yang melihat sepupu nya terluka segera memukul alva
Alva yang kaget pun tak bisa menghindari pukulan itu sehingga ia kini sudah jatuh akibat pukulan gita vivi ashel dan bahkan fiony muthe juga
Kini semua nya fokus pada ara,sungguh pedih hati mereka semua ketika melihat muka ara yang mulus dan cute tersebut kini luka di mana mana akibat pukulan papanya sendiri
Sisca menangis sesenggukan menceritakan kejadian barusan
Shani dan feni yang mendengar itupun sangat sangat marah
Sedangkan ara kini masih pingsan dan belum siuman
Alva yang melihat itupun segera berlari ke mobil dan segera pulang
"Tann sisca takut ara kenapa-kenapa"ucap sisca khawatir
Feni yang melihat sisca kacau pun segera menenangkan
Hingga akhirnya ara sadar,ia meringis ketika merasakan perih pada mukanya
Ara segera memeluk sisca
"Sampai kapanpun ara bakalan lindungi kak sisca"tangis ara
Vivi dan gita saling memandang mengode,ntah apa yang mereka kode kan namun kini mereka berdua mengangguk berbarengan dan kemudian menelepon seseorang
"Woi nan lu dimana"tanya vivi
"......"
"Pindah segera ke rumah ara,bawa semua baju lu dan gw harap ga ada penolakan"kini gita yang bersuara
"...."
"Udah nurut aja ga usah banyak tanya,ntar gw jelasin"
"......."
"Oke gw tunggu"ucap vivi
Sorry kalo jelek hehe
Hy guys
Makasih banget yang udah baca dan vote
Aku bahagia bangetttt akhirnya bisa bikin cerita kek gini