Jinan segera melacak keberadaan hp ara,sedangkan sisca ia terus mengemudi menyusuri jalan raya yang lumayan sepi
"Gimana kak udah ketemu?tanya sisca dengan suara panik dan bergetar
"Tunggu bentar lagi dek,kamu fokus aja nyetir nya yaa jangan panik"ucap jinan menenangkan
"Gimana sisca ga panik kak kalo adek sisca diculik!"ucap sisca berteriak
"Heyy kamu harus tenang dek,kamu ga boleh panik yang ada kita celaka,kamu lupa kalo ara adik kakak juga?"ucap jinan Dengan suara yang ia paksa tenang dan lembut
Tiba tiba ponsel sisca berdering,nama gita tertera di layar ponselnya
"Kenapa?"
"Ara udah ketemu belom sis"
"Belum git,lu bantu cari yah"
"Oke oke tenang aja ini gw udah di mobil"
"Siapa aja?"
"Ad gw Vivi muthe sama chika"
"Chika?"
"Iya tuh anak maksa jadi gw gabisa ngelarang"
"Yaudah ntar kalo udah ketemu lokasinya gw bakalan kasih tau lo"
Sambungan telpon pun terputus sisca segera melajukan mobilnya kembali
"Nah akhirnya"ucap jinan
"Dimana kak?"tanya sisca
"Jalan Sudirman no 78"
Sisca segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi tak perduli beberapa orang berteriak marah akibat sisca mengebut,baginya keselamatan adiknya lebih penting dibandingkan yang lain
"Kamu tunggu disini,biar kakak yang masuk"perintah jinan pada Sisca,namun sisca menolak ia bersikukuh ingin ikut
Jinan hanya bisa pasrah membiarkan sisca ikut
Brakk
Pintu ruangan tersebut di tendang jinan dengan sangat kuat sehingga membuat pintunya terlepas dari engsel nya
"Jinan sisca"ucap alva terkejut
"Apa apaan paa,bisa bisanya papa siksa anak papa sendiri!"bentak jinan
"Kamu ga perlu ikut campur nan,ini urusan papa dan ara"ucap alva lembut
"Urusan ara urusan jinan juga paa,papa lupa kalau jinan sisca dan ara satu darah,papa lupa kalau kita bertiga satu rahim!"bentak jinan
Sisca berdiri di belakang jinan ketakutan,ia segera membuka hp memberikan titik lokasi pada grup keluarga
*Di mobil gita
Gita segera menunju titik lokasi yang telah di berikan sisca, dengan emosi memuncak gita membawa mobil bagaikan kesetanan
"Gw ga mau mati konyol gara gara lu git"ucap vivi sambil menepuk pundak Gita
"Kak,fiony tau kak gita khawatir sama ara tapi bukan berarti kita mengabaikan keselamatan kita juga,kalo kita celaka nanti gimana nasib ara"ucap fiony,gita memikirkan kata kata fiony
"Ada benarnya juga kata fiony"batin gita
Mobil semakin lama semakin melambat hingga akhirnya berhenti di sebuah bangunan, Gita dan vivi heran pasalnya terdapat banyak mobil di lokasi tersebut
Mereka berempat segera masuk dan sesampainya di dalam alangkah terkejutnya gita ketika melihat omanya sedang menangis memeluk ara
"Oma"ucap vivi gita dan fiony berbarengan
Flashback on
"Berani papa sakitin ara,jinan pastiin papa gabakal lagi kenal jinan dan sisca"ucap jinan serius
Alva terkejut mendengar kata-kata jinan,ia tau anak sulungnya ini tidak pernah main main dengan kata katanya
Namun karena terlalu emosi alva akhirnya kembali membabi buta memukul ara hingga darah segar keluar dari hidung dan mulut ara
Jinan dan sisca terkejut dengan secepat kilat jinan mengambil tongkat kayu nagasari:v
Bugh
Satu pukulan berhasil mengenai alva,alva segera membalikkan tubuhnya melihat jinan dengan emosi ia memukul jinan namun pukulannya dapat di tangkis oleh jinan
"Sejak kapan kamu bisa beladiri?"tanya alva pada jinan
"Semenjak jinan tau papa suka main tangan sama adek"ucap jinan kemudian menyerang alva
Alva semakin emosi akhirnya ia mengambil sebuah balok kayu dan memukul jinan
Ara terkejut bukan main,ia yang awalnya sudah tergeletak kini bangkit dengan amarah yang meluap-luap
Ini amarah yahh yang meluap-luap bukan semangat
"Jangan berani-beraninya kamu menyentuh saudara saya"dengan cepat ara memukul alva tanpa ampun
Seketika alva menyuruh anak buahnya menangkap ara
Ara yang terlanjur emosi kini memukul anak buah alva tanpa ampun hingga pada akhirnya
Sekumpulan orang memakai jas hitam membantu ara memukul anak buah alva,ara yang lengah akibat terkejut pun tak bisa menghindari pukulan balok dari alva
Bugh
Pukulan nya tepat mengenai kepala ara darah mengalir bercucuran
Sebuah teriakan langtang dari seorang wanita tua terdengar
"TANGKAP SEMUANYA DAN BAWA MEREKA KERUANGAN MERAH"Ucap wanita tersebut kemudian menghampiri ara
Ara yang sidah tak kuat pun segera jatuh pingsan
Sisca membantu jinan sedangkan ara di tangani oleh wanita tua tersebut yang tak lain adalah oma mereka
Rupanya oma mereka memang Hendak berkunjung ke Indonesia namun betapa terkejutnya ia melihat notif di ponselnya sebuah lokasi tanpa berpikir panjang ia segera bergegas menuju ke titik lokasi tersebut
Flashback off
Chika hanya bisa terduduk lemas melihat sang pujaan hati nya terluka,fiony segera merangkul chika
Setelah keributan tersebut sedikit reda mereka semua bergegas menuju rumah sakit
Maap yah kalo lambat up+pas up ceritanya pendek
Author nya lagi sakit hati,masa iya author udah ngecrushin selama 1th eh yg dipilih malah yg lain
Mentang2 segender pdhl tulusan juga perasaan author dri pda tuh cowokk 😏🙏
Arghhhhhhhhhh kesel banget anjjjjjjjj:)