Semuanya duduk mengobrol dengan bahagia,terlihat semuanya tertawa dengan lepas
Sisca tak pernah melepaskan genggaman Vienny,ia selalu menggenggam tangan Vienny dengan erat,jinan vivi mira gita adel olla dan lulu menceritakan berbagai macam hal yang berhubungan dengan motor dan mobil, sedangkan ella zara ashel muthe fiony indah dll membicarakan tentang grup Idol korea
Namun ditengah hiruk pikuk Tersebut terdapat satu manusia yang menjauh,ia kini sedang duduk di halaman belakang rumah
Ia memandangi danau yang tepat di belakang rumah tersebut,ia terdiam menatap langit sambil memegang arah jantungnya
"Makasih tan,makasih banget karena tante berkorban demi mama,makasih karena tante ara dan mama saat ini masih hidup,masih bisa bertemu,dan bahkan masih bisa tertawa bersama,ara kira ara bakalan bener bener ga akan ketemu mama lagi tan"ucap ara pelan,angin yang berhembus membuatnya semakin larut akan pikirannya
"Makasih tan, karena tante sekarang ara bahagia meskipun ga sepenuhnya, karena kebahagiaan ara akan lengkap kalau bidadari ara balik lagi"ucap ara sendu
Jujur,saat ini ia hanya memerlukan pelukan dan kehangatan chika,namun ia sadar bahwa itu semua hanya impian belaka
"Sekarang aku akan kembali menjadi pelengkap kebahagiaan kamu ra"ucap chika yang kini sudah duduk di samping ara
Ara menatap chika dengan tatapan bingung,ia sedang mencerna apa maksud dari perkataan chika
"Ma-maksud kamu apa chik?"tanya ara dengan gagap
"Aku mau kita kembali ra,aku tau mungkin kamu fan yang lain bakalan anggap aku ga ounya hati,tapi percaya sama aku ra aku gini karena aku terpaksa"ucap chika dengan muka memohon
"Maksud kamu apa?tanya ara bingung
"Jadi waktu itu"
Flashback on
"Duhh ara dimana sihh lama banget,katanya mau berangkat bareng"kesal chika sambil memandang arlojinya
10 menit telah berlalu,chika ya g kesal pun akhirnya berjalan kaki menuju sekolah
"Huhh untung deket jarak rumah sama sekolah"ucap chika sambil tersenyum melihat gerbang sekolah yang masih terbuka lebar,wajar jika masih terbuka lebar karena jam baru menunjukkan pukul 07:13
Chika berjalan menuju ke kelasnya,namun ia sempat kan untuk menghampiri ara ke kelasnya
"Araaaaaaaa"teriak chika ketika sampai di depan kelas ara,namun ia bingung pasalnya hanya ada zee di dalam kelas tersebut
"Aranya ga ada lagi dipukulin sama papa nya"ucap zee santai
"Maksud lo apa?"tanya chika dengan nada tinggi
"Wess santai dongg galak amet,gini ya ara itu adalah seorang pembunuh"ucap zee dengan suara yang di buat sedramatis mungkin
"Jangan asal bicara lo ya!"ucap chika emosi sambil menunjuk wajah azizi
"Ngapain gw bohong sama lu chik,ga ada gunanya nih ya ara itu udah ngebunuh mama nya dengan cara ngedorong mama nya tepat saat mobil mengebut"ucap zee dengan santai, sedangkan chika ia emosi dan berpikir apakah yang di katakan azizi benar adanya
"Ara juga ga boleh pacaran kali chik,dasar jinan aja yang bego dukung bahkan menjadi jembatan hubungan kalian,tapi ga akan berlangsung lama sih"ucap zee sambil menyeringai jahat
"Maksud lu apa hah?! Jangan pernah sentuh ara"ucap chika dengan penekanan
"Hahahha buat apa gw nyentuh ara chika yang gw lakuin cuman memberi informasi kepada papanya kalau anaknya mempunyai pacar yang bahkan sama sama perempuan"ucap zee