37

815 110 2
                                    

Sisca dan chika menangis mengkhawatirkan ara dan jinan

Sisca tak habis pikir dengan pikiran papanya yang begitu tega menyakiti anaknya sendiri

Tak lama kemudian suara derap langkah semakin terdengar mendekat ke arahnya

Ia menoleh melihat siapa yang datang, Sisca tersenyum tipis ketika melihat tante om dan sepupunya datang menjenguk wait bahkan JMT pun ikut menjenguk

"Seneng banget gw dek liat lu di kelilingi oleh orang-orang yang sayang sama lu"batin sisca

Feni segera memeluk sisca ia merasakan bahu sisca bergetar

"Udahh jangan nangis tante yakin ara sama jinan bakalan baik-baik aja"ucap feni meyakinkan

Sisca mengangkat kepalanya menatap feni yang sedang tersenyum hangat padanya,ahkk sungguh dia merindukan senyuman mamanya yang telah lama menghilang

"Kamu kenapa hmm?"tanya feni dengan lembut

Sisca menggeleng pelan"sisca cuma kangen mama tan"ucap sisca

"Udah kamu jangan mikirin mama dulu, sekarang istirahat yaa,tante liat liat di samping ara masih ada ranjang yang kosong tuh,tante yakin kamu capek kan?"tanya feni yang di balasi anggukan oleh Sisca

Di sisi lain terlihat adel yang sedang memeluk ashel,ia menenangkan ashel dan meyakinkan ashel bahwa sepupunya akan baik baik saja

Shani tersenyum melihat interaksi adel dan shani,namun fokusnya teralihkan ketika melihat chika menangis sesenggukan di samping ara

Shani segera memeluk chika,chika semakin menangis,ia khawatir akan kondisi pacarnya

"Udah kamu jangan nangis terus ya cantik,tante yakin ara kuat"ucap shani meyakinkan chika

Fiony dan muthe memeluk omanya mereka tahu ini bukan saatnya untuk melepas rindu mereka berdua menangis dalam pelukan omanya

Sedangkan di kursi tunggu terlihat onel serta gita vivi dan JMT sedang mengobrol menenangkan diri mereka

Tiba tiba muthe berteriak histeris

"Kakak gaboleh teriak teriak"ucap shani tegas,muthe meminta maaf ia memberi tahu bahwa tadi tangan jinan bergerak

Onel segera memanggil dokter untuk memeriksa kondisi jinan,setelah lima menit berlalu dokter mengatakan bahwa kondisi jinan baik baik saja

Setelah dokter keluar semuanya melihat jinan yang kini matanya perlahan terbuka

"Kakk"ucap sisca sambil memeluk jinan

Ia menangis sejadi-jadinya,ia takut kehilangan jinan sosok pelindung dirinya dan adiknya

Jinan mengelus rambut sisca dengan lembut

"Udah jangan nangis,kaka ga kenapa napa kok"ucap jinan

"Hiks a-aku takut kakk"tangis sisca di pelukan jinan, jinan mengerti bahwa adiknya khawatir pada dirinya namun jujur ia benar baik baik saja,hanya sedikit pusing

Jinan segera menoleh ke arah ara,ia menangis melihat kepala adiknya yang kini telah terbalut,mukanya yang lucu nan mulus kini penuh dengan luka goresan dan lebam

"Aku benci Alvaro Negredo Harlan"ucap jinan penuh penekanan

Shani mendekati jinan,ia segera memeluk jinan

"Tante khawatir banget nan"jujur shani

"Jangan khawatirin jinan tan,tapi ara"ucap jinan

Chika sedikit bingung mengapa jinan rela berkorban demi ara

"Maaf kak jinan,mungkin ini bukan saat yang tepat buat bertanya,tapi apa hubungan kakak dengan ara?"tanya chika yang bingung

"Ara adalah adik bungsu kakak"ucap jinan

Lantas chika terkejut, bahkan bukan hanya chika JMT pun juga sangat terkejut

"Kalian jangan benci ara yaaa,ini semua bukan kemauan ara,dia terpaksa menyembunyikan identitas nya karna papa selalu melarangnya menggunakan nama Negredo"ucap sisca

Semuanya mengangguk mengerti,

"Kalian berdua seharusnya selalu ada buat ara"ucap seseorang

Semuanya menoleh ke arah orang tersebut

"Kalian tau hampir setiap malam ara nangis hampir setiap malam ia berteriak memanggil mama kalian bahkan setiap hari ia terus memilih menu makan yang sama dengan harga yang murah,dimana kalian berdua saat itu?"tanya orang tersebut

Sontak semua terkejut melihat orang tersebut, mengapa? Mengapa orang tersebut berkata demikian seolah olah ia sangat tau kehidupan ara

"Kalian tau, hampir tiap malem gw ngehampirin rumah ara,gw takut ara ngelakuin hal yang bodoh seperti dulu,kalian tau ADIK KALIAN PERNAH MELAKUKAN PERCOBAAN BUNUH DIRI"Ucap orang tersebut emosi sambil berteriak

"KALIAN TAU BAGAIMANA SUSAHNYA GW NOLONGIN BADAN ARA YANG UDAH TERGANTUNG DI ATAS POHON,KALIAN TAHU,BETAPA SAKITNYA MELIHAT TEMAN KECIL KALIAN HAMPIR BUNUH DIRI,KALIAN SEMUA MANA TAU KAN!"teriak gadis itu

Sisca kemudian berjalan ke arah orang tersebut

Orang tersebut sudah siap jika akan di tampar oleh sisca namun dugaannya salah sisca tiba-tiba duduk bersimpuh di hadapan orang tersebut

"Tolong ceritain"ucap sisca tertunduk

Orang tersebut pun menghela nafas panjang

Flashback on



































Wkwk kira kira ceritanya gimana yaaa

Maksih buat yang udah baca maap author jarang upload

Kalian kemarin peringkat brp nih yang masih sekolah

Kalau author sih peringkat 2,soalnya ujiannya di semangatin sama ci shani wkwk

Semangat kalian semua

Ayo coba tebak siapa kira-kira orang tersebut

thank you:)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang