28

836 82 2
                                    

"wihh diem diemm baee"ucap ara tengil

Jinan dan sisca pun memutar mata malas

"Tengil banget lu dek"kekeh jinan

"Tengil tengil gini pacar ara cantik kak"tawa ara

Jinan dan sisca pun menghela nafas mendengar ketengilan adiknya itu

"Oh iya kak ara mau nanya dong"ucap ara

"Nanya paan?"bingung jinan

"Papa kenapa sih benci banget sama ara,apa bener ara udah ngebunuh mama?"tanya ara

Jinan dan sisca pun saling pandang,bingung akan menjawab apa

"Eh dek kamu tau ga restoran yang di depan"ucap sisca mengalihkan pembicaraan

"Gatau kak kenapa emang"

"Katanya di sana ramen nya enak loh,kamu mau nyoba ga?"tanya sisca

Ara berfikir sejenak menimang nimang ajakan sisca,lalu kemudian mengangguk

Jinan lega kali ini sisca bisa mengalihkan pembicaraan karena jujur ia belum sanggup bagaimana cara menjelaskan nya ke ara

Setelah siap siap mereka bertiga jalan kaki karena tidak terlalu jauh, sesampainya di sana mereka segera memesan makanan

"Mbak ramen nya 3 tapi 1 ga pedes"ucap jinan

Sang pelayan pun mengangguk kemudian pergi

"Kali ini kak jinan yang traktir dek"ucap sisca tanpa dosa

Jinan yang mempunyai nama terkejut dan melotot ke arah Sisca, sedangkan ara tertawa melihat jinan yang protes

"Sekali sekalii kakk"ucap ara sambil memeluk jinan

Jinan hanya pasrah ketika 3 mangkuk ramen datang di meja mereka

"Nih yang kamu yang ga pedes"ucap jinan sambil menyodorkan semangkuk ramen ke arah ara

"Padahal ara mau yang pedes"ucapnya memanyunkan bibirnya

"Udah lah makan aja jangan bandel"ucap sisca

Ara hanya bisa pasrah memakan ramennya tersebut alangkah kagetnya ia ketika merasakan ramen yang begitu enak

Dengan lahap ara memakan ramen tersebut dengan cepat hingga belum 5 menit ramen tersebut sudah habis,sisca tertawa melihat adiknya yang begitu terlihat menikmati ramen tersebut

Hingga..."mbak saya pesen ramen 1 gapedes ya"ucap ara ke pelayan

Jinan dan sisca kaget melihat ara yang kini sudah makan 5 mangkuk ramen

"Ahkk nikmatt..."ucap ara sambil mengusap perutnya

Diam diam sisca memfoto ara ketika mangkuk menutupi mukanya

Jinan hanya tersenyum melihat adiknya yang kekenyangan

Setelah membayar mereka bertiga bergegas pulang kerumah namun terhenti ketika melihat terdapat dua wanita duduk di depan rumah mereka

"I-iitu siapa kak"ucapara gemetar karena takut

"I-iyakak itu siapa?"tanya sisca ketakutan juga

"Udah tenang aja,ayo"ucap jinan berjalan duluan

Ketika sampai di depan rumah jinan menyapa dua orang tersebut

"Maap nyari siapa ya mbak?"tanya jinan sopan

Kedua wanita itu menoleh menatap jinan sisca dan ara

"Saya mau nyari Vienny,apa ada ya?"tanya wanita tersebut

Ara merapatkan tubuhnya ke sisca karena takut

"Kamu diem jangan takut ada kakak disini"ucap sisca menenangkan ara,namun dirinya juga merapatkan tubuhnya ke jinan

"Ckk sok soskan ngelindungin padahal situ juga takut"ucap ara dalam hati

"Maaf tante siapa ya?"tanya jinan

"Tante temen nya Vienny"ucap wanita Tersebut

Jinan mengajak mereka masuk dahulu dari pada di luar Karena dingin

Setelah menjelaskan semuanya nampak lah muka terkejut mereka berdua

"Maap sebenarnya tante mau mengembalikan uang mama kalian yang sempet tante pinjam sebesar seratus juta,namun mama kalian bilang kalau uang itu adalah uang anaknya yang bernama ara"ucap ya panjang lebar

Ara segera melihat ke jinan dan jinan mengangguk mengiyakan

"Maap tante,saya yang bernama ara"ucap ara sambil menunduk

Wanita itu mengganggu kemudian menyerahkan ATM serta buku nya

Ara heran kemudian menatap mereka berdua

"Ini semua uang mama kamu, gunakan seperlunya ya"ucap mereka lalu kemudian pamit undur diri

Seperginya wanita tersebut ara membuka tabungan tersebut, alangkah terkejutnya ia melihat isi dari ATM tersebut

Jinan dan sisca tersenyum,tak ada rasa iri mereka terhadap apa yang ara dapatkan,karena mereka berdua sudah cukup banyak uang dari papanya sedangkan ara dalam sebulan hanya diberi uang 500ribu,mungkin bagi yang lain uang segitu besar namun tidak dengan ara bukannya tidak bersyukur hanya saja di mulai dari uang bensin,jajan,serta keperluan sekolah nya hanya mengandalkan uang 500 tersebut maka tak heran kadang jinan diam diam memberikan uang nya untuk urusan sekolah ara atau membelikan ara jajan saat di sekolah, sedangkan sisca ia bukannya tak mau membantu ia ingin sekali membantu namun jinan selalu melarang

Jinan merasa teriris hatinya ketika melihat ara memecahkan tabungan nya sebuah tabungan berbentuk babi dari tanah liat

Di lihatnya lembaran uang seribu duaribu dan bahkan ada juga uang logam

"Kak jinan ga usah sedih,ini tuh ara kumpulin supaya kalo ada kegiatan di sekolah ara ga pusing mikirin biaya"ucap ara sembari merapikan uang yang berceceran dilantai

"Gimana cara kamu ngebagi uang nya dek,setau kakak kan uang yang papa kasih dikit tuh, kok bisa nabung?"heran sisca

"Ara tuh selalu tulis apa aja yang kebutuhan bukan keinginan jadi pas uang bulanan di kasih uang sisa nya ara simpen"ujar ara

Jinan dan sisca tersenyum kemudian memeluk ara

"Maafin kakak karena ga bisa ngejaga kamu dek"ucap jinan merasa bersalah,ia sadar bahwa selama ini ia tak mampu menjaga adik kecilnya

"Ga ada yang salah kak,ara rau kakak udah berusaha buat ngejaga ara"balas ara

"Udah ahk jangan melow gini,gimana kita tidur bareng"usul sisca

"Ide bagus tuh ayok"ajak jinan

"Bacain dongeng ya kak"ucap ara sambil memperlihatkan puppy eyes nya

"Kalo chika liat kelakuan kamu gini pasti langsung di karungin kamu"tawa jinan

Ara dan sisca segera memeluk jinan,jinan senang kini ia bisa merasakan kembali kehangatan keluarga nya yang telah lama hilang, dalam diam ia sangat menikmati dan bersyukur pada waktu dan keajaiban

































Guys segini dulu ya maaf panjang dan maaf kalo ga nyambung

Aku tau bacaan aku ga sebagus yang laen wkwk tapi bakalan aku usahain buat lebih baik

Makasih buat yang udah baca🙂🖤

thank you:)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang