✈️CHAPTER 24 : SEBATAS OBROLAN

5.7K 339 168
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Jangan lupa sholawat temen temen

{Allahumma sholli ala Muhammad, Wa ala ali Muhammad}

❗SEBAIK BAIK BACAAN ADALAH AL-QUR'AN

📍Sebelum lanjut jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan vote dan komen di setiap paragraf ya, gratis kok📍

[Target hari ini 150 komen, kalau tembus 150 komen, kita lanjut ya guyss! Bantu share cerita ini juga biar semakin rame]

Prinsip mereka yang katanya pacaran sama yang paham agama itu, sholat di-imamin, ngaji di- ingetin, tanpa mereka sadari, sebentar lagi ke neraka pun di-anterin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prinsip mereka yang katanya pacaran sama yang paham agama itu, sholat di-imamin, ngaji di- ingetin, tanpa mereka sadari, sebentar lagi ke neraka pun di-anterin

-Captain To Jannah-

✈️✈️✈️

"Nak... Gimana?" Setengah perjalanan menuju restoran ayah, bunda pun membuka suara.

Captain Zayyan menoleh bingung pada bunda. "Gimana apanya, Bun?"

"Masa lalu mu dan masa depanmu, dipertemukan menjadi satu, bahkan kenyataannya mereka adalah saudara. Sulit?"

Senyuman tipis mengukir dari sudut bibir captain Zayyan. "Zayyan menganggap ini sebagai ujian keimanan dalam pernikahan, bunda. Allah sengaja menghadapkan Zayyan pada situasi seperti ini, mungkin untuk melihat keseriusan Zayyan terhadap ikrar pernikahan yang Zayyan ucapkan."

"Ya, kamu benar. Ini adalah ujian pernikahan. Tapi ini baru awal, kedepannya mungkin akan ada ujian yang lebih besar lagi."

"Namun, sebesar apapun ujian tersebut, nasehat bunda, kamu jangan sampai mengkhianati kepercayaan istrimu ya, nak. Pertahankan hatimu dan imanmu agar tidak goyah karena masalah. Selagi permasalahan rumah tangganya itu bukan hal yang melanggar syariat dan bukan perbuatan fatal, maka hadapi bersama dan bertahanlah."

"Satu hal lagi juga ingat, jangan pernah sakiti istrimu, baik fisik maupun batin nya. Bunda yakin sekali, anak bunda ini bisa menahan emosi dan amarahnya. Jadi jika kamu berbuat sebaliknya, maka bukan hanya kepercayaan istrimu saja yang ternodai, tetapi kepercayaan bunda juga ternodai."

Menoleh sekilas pada bunda, captain Zayyan meraih dan mengecup punggung tangan bunda. "In sya allah, bunda. Bantu doakan juga ya, Bun, agar Zayyan bisa senantiasa menjaga kepercayaan orang orang yang Zayyan sayangi serta menjaga ikrar pernikahan yang Zayyan ucapkan dengan sebaik baiknya."

"Nggih, nak. Doa bunda dan ayah, tidak pernah putus untuk kamu dan menantu bunda. Sebab bagaimanapun juga, sekarang Zayna juga sudah menjadi putri ayah dan bunda."

CAPTAIN TO JANNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang