✈️CHAPTER 18 : ROMANTIS YG SESUNGGUHNYA

6.1K 403 87
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Jangan lupa sholawat temen temen

{Allahumma sholli ala Muhammad, Wa ala ali Muhammad}

❗SEBAIK BAIK BACAAN ADALAH AL-QUR'AN

📍Sebelum lanjut jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan vote dan komen di setiap paragraf ya, gratis kok📍

Romantis yang sesungguhnya adalah ketika sepasang suami istri saling menggenggam untuk sama sama mengejar ridho Allah dan meraih cinta Allah

-Captain To Jannah- 


Berhubung bunda sudah sampai di mesjid, Zayna pun ikut bunda masuk ke dalam, tepatnya di tempat khusus para wanita. Sementara captain Zayyan ada di tempat khusus laki laki, sebab kegiatan itu sangat terjaga dari ikhtilat.

Di tengah tengah ustadz memberi ceramah, Zayna meringis. "Duhh kebelet lagi." Gumamnya.

"Bun... Bunda..." Zayna sedikit berbisik.

Bunda pun menoleh ke samping. "Kenapa, sayang?"

"Zayna pengen pipis, udah gak tahan banget... Toilet nya di sebelah mana, bun?" 

"Hah? Kebelet? Yaudah ayo bunda temenin."

"Gak usah, bun. Biar Zayna sendiri aja, janji deh gak bakal kabur," jawab Zayna dengan nada meyakinkan.. 

"Yaudah kalau gitu. Tapi beneran ya ntar langsung balik lagi."

"Iya, bun. Janji, deh."

"Toilet di sebelah mana, bun?" Tanya nya sekali lagi.

"Kamu keluar dari pintu masuk tadi terus jalan ke kanan, nah ntar keliatan deh toilet nya." Setelah itu, Zayna pun langsung permisi keluar.

Hanya lima menit Zayna berada di toilet, begitu ia keluar, rasa lega memenuhi dirinya. Ia merasakan keringat dingin yang membasahi punggungnya mulai mengering. Dengan langkah pasti, ia kembali menuju tempat majelis. Namun, sebuah pemandangan yang tak biasa berhasil mencuri perhatiannya.

Pohon manggis yang berbuah lebat, berdiri dengan gagahnya tepat di samping toilet. Daun-daun hijau yang lebat menambah keindahan pohon tersebut. Buah manggis yang tampak berwarna ungu gelap, menggantung begitu menggoda di antara dedaunan. Bukan hanya satu atau dua tangkai, melainkan bertangkai-tangkai.

Melihat warna buah manggis yang sangat menggoda, Zayna pun semakin tertarik. Dengan mata yang berbinar, Zayna pun mengubah arah langkahnya mendekati pohon manggis tersebut.

"Huaaa... Buah manggisnya lebat banget, keliatannya juga manis," seru Zayna yang tak mampu menyembunyikan rasa terpesonanya dan air liurnya terasa hendak menetes.

Karena sudah tak sabar ingin merasakan buah manggis itu, Zayna pun berniat untuk memanjat pohon nya. Namun sebelum itu, ia menoleh ke sekelilingnya, memastikan tak ada yang melihat aksinya.

Matanya bergerak cepat, mencari tahu apakah ada orang lain di sekitarnya. Setelah dirasa aman, Zayna pun melanjutkan aksinya.

"Mungkin ini keliatan konyol, tapi bodo ah, siapa peduli," gumam Zayna, mengejek dirinya sendiri. Ia terlihat seperti anak kecil yang sedang melakukan kenakalan secara diam-diam.

Dengan sedikit menyincing gamisnya, Zayna mulai menaiki pohon manggis yang tingginya hanya sekitar 2 meter setengah itu. Ia meraih cabang pohon dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegang ujung gamisnya.

CAPTAIN TO JANNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang