Rara Santang begitu marah hingga mengepalkan tangannya
"licik kau" gumam Rara Santang
"tunggu tunggu seingat ku nyimas Endang geulis tidak seperti itu"batin Rara Santang"aku harus menyelidikinya"batin Rara Santang
keesokannya
Rara Santang menemui walangsungsang dan bertanya sesuatu"Raka apa kau tidak merasa hal aneh pada nyimas Endang geulis?"
"tidak."
"tapi-"
"sudahlah jangan membicarakan hal yang tidak tidak tentang nyimas Endang geulis""baiklah.."Rara Santang lalu pergi dari hadapan walangsungsang
Rara Santang kemudian berjalan ke taman istana dan berencana memetik salah satu bunga di sana
"bunga anggrek ini sangat cantik"
"tetapi ini satu satunya bunga anggrek yang ku miliki,jika aku memetiknya tidak akan bertahan lama sedangkan untuk mencari benih bunga anggrek ini sangat susah""bunga anggrek itu sangat cantik sama sepertimu nyimas" suara laki laki yang membuat Rara Santang kaget
"siapa kau?!"
"aku?,kau serius bertanya aku siapa?"
"ya!,dan kenapa kau bisa ada di sini!?"
"aku calon suami mu nyimas""aku Arya Wiguna"
"Arya Wiguna"
"Ada apa kau kesini?"
"kau akan tau nanti"Arya Wiguna meninggalkan Rara Santang begitu saja
"apa yang dia maksud.."
"aishh sudahlah lebih baik aku melihat keadaan luar istana"Rara Santang pun keluar istana lalu dia melihat seseorang yang sangat mirip seperti Kian Santang terkapar pingsan di salah satu pohon
"Rayi kian Santang?"
"astaghfirullah""kenapa Rayi bisa seperti ini"batin Rara Santang
"aku harus segera mengobatinya"Rara Santang pun mencoba untuk mengobati orang tersebut
"tapi aneh pakaian yang dia gunakan bukanlah pakaian yang di gunakan Rayi kian Santang seperti biasanya"setelah orang itu bangun dia kaget dan langsung menyerang Rara Santang
"Akhh"Rara Santang tersungkur ke tanah akibat serangan itu
"siapa kau?" tanya orang itu"Rayi apa kau tidak mengenali ku?" ucap Rara Santang
"Rayi?,aku saja tidak memiliki Kakak""apa maksudmu Rayi?"tanya Rara Santang
"kau kian Santang bukan.."ucap Rara Santang"kian Santang?,hehe siapa dia aku bukan kian Santang"
"maksudmu?,kau kian Santang"
"aku saja tidak mengenal yang namanya kian Santang bahkan aku baru mendengar nya""apa yang kau bicarakan?"
"aku bukanlah kian Santang"
"Rayi apa yang terjadi padamu?!""aku bukanlah Rayi mu!"tegas orang tersebut
"lalu siapa kau kalau bukan Rayi ku?"
"aku abikara putra dari Ratu Parwati""tetapi kenapa wajahmu mirip sekali dengan Rayi ku"
"aku tidak tau."jawab abikara dan langsung pergi meninggalkan Rara Santang"aishh menyebalkan sekali dia" Rara Santang pun masuk kembali ke istana
tiba tiba dia di hadang oleh Endang geulis
"minggir"ucap Rara Santang
"siapa kau menyuruhku?"jawab Endang geulis"jika bukan karna Raka walangsungsang mencintai mu aku sudah akan memberi pelajaran untukmu saat ini!"tegas Rara Santang
"walangsungsang si pria bodoh itu"
"hehe aku tidak peduli dia begitu mencintai ku dan tidak akan percaya padamu"Plakk
satu tamparan keras mengenai pipi Endang geulis"jangan pernah kau sebut rakaku pria bodoh!"
"bukankah aku mengatakan hal yang benar?"
"dia begitu tergila gila denganku""aku tidak menyangka ternyata sifat asli mu begitu busuk!"
"apa aku tidak salah dengar?"
"kau yang busuk Rara Santang!"Bugh
satu pukulan yang membuat Endang geulis tersungkur"jangan pernah kau mengada-ada"
"hehe kita lihat saja siapa yang akan Raka mu percayai"Rara Santang pergi begitu saja tanpa meladeni Endang geulis
saat di wisma nya Rara Santang berfikir bagai mana caranya memberi tau walangsungsang agar tau sifat asli Endang geulis
"bagai mana cara agar membuat Raka sadar bahwa Nyimas Endang geulis itu tidak seperti yang Raka pikirkan..."batin Rara Santang
saat Rara Santang keluar dari wismanya dan menuju ruang makan
"Nyimas apa benar kau yang menampar nyimas Endang geulis sampai merah!?"tanya walangsungsang
"ya" jawab Rara Santang dengan wajah datar
"kau sudah keterlaluan apa salah nyimas Endang geulis kepadamu!" tegas walangsungsang"tanya saja padanya." ucap Rara sembari duduk
"nyimas apa salah ku padamu saat kau menampar ku aku hanya sedang berjalan-jalan" lirih Endang geulis
Rara Santang tidak memperdulikan ucapan palsu dari Endang geulis dia hanya memakan apel yang ada di meja makan
"Jawab nyimas!!?...hiks" Endang geulis mulai mengeluarkan air mata palsunya dan membuat Rara Santang semakin tipis kesabarannya
sekali lagi Rara Santang tidak memperdulikannya
"Jawab nyimas!"suara walangsungsang kini semakin naikWalangsungsang terlihat sangat marah sampai menggeprak meja yang membuat Rara Santang kaget karna sebelumnya tidak pernah seperti itu
"TANYA SAJA PADA KEKASIH MU ITU!!"teriak Rara Santang lalu berlari meninggalkan Ruang makan
"NYIMAS KAU BENAR BENAR TIDAK SOPAN!!"teriak balik walangsungsang
"hmm bagus teruslah teriaki adik mu walangsungsang"batin Endang geulis
saat itu Siliwangi dan Subang larang serta kian Santang baru datang dan kebingungan kenapa di ruang makan sangat ribut
In the end
Jangan lupa beri vote yaaa🌸
Kalau ada yang typo maaf sekali 🥲Ini cerita pertama aku jadi masih kurang bagus dan menarik bantu ACC ini ya❤️
Oke see you
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI DARI PADJAJARAN//PENDEKAR PEDANG BIDADARI
Historical Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] kisah dari putri prabu Siliwangi dan Ratu Subang larang dengan berbagai perjalanan nya kisah cinta,dendam,misteri hingga perperangan kisah Rara Santang dan juga kedua saudara nya yaitu walangsungsang dan Kian Santang Walangsung...