PART 22

155 17 4
                                    

HAPPY READING ALL
Haii,HARI INIH ADALAH HARI KEBERUNTUNGAN KUU KARNA APA?,SENIN🥰,,NAHH TANPA BANYAK CINCONG LANSUNG AJA KE CERITANYA!!

****#

****

"Lalu bagai mana dengan rencana kita ini?"ucap Bawika
"Kita buat kericuhan saja di Padjajaran dengan itu walangsungsang dan kian Santang pasti datang,untuk surawisesa itu mudah"ucap Daniswara

"Ide mu sangat bagus"lanjut wisatri

Mereka pun pergi ke Padjajaran dan membuat kerusuhan di sana hingga ada warga yang meninggal dunia karena ulah geng durjanah itu

"Baiklah,ini sudah lebih cukup"ucap Yudakara
"Apa kau yakin ini akan berhasil?"tanya Rara Arum

"Tentu"jawab Daniswara

****

Rencana itu ternyata berhasil banyak warga yang lari ke istana dan tentu melaporkan hal itu pada prabu Siliwangi

"Mohon menghadap Gusti Prabu"ucap salah satu warga[kita sebut aja Ampel sari ye]

"Ada apa?"tanya prabu Siliwangi
"Di desa ada segerombolan orang yang membuat kericuhan di desa,tetapi salah satu dari mereka sangat mirip dengan nyimas Rara Santang"ucap Ampel sari

"Orang yang mirip dengan putri ku?"tanya prabu Siliwangi sekali lagi

"Iya Gusti"

****

"Bagai mana jika mereka melaporkan hal ini pada Siliwangi!"ucap Bawika

"Tenang, kita masih mempunyai Sandra untuk mengancam Siliwangi agar tidak ikut campur"ucap Rara Arum

"Subang larang?"tanya Yudakara
"Tentu!,siapa lagi selain dia!"seru wisatri

"Tidak sia sia kita tidak membebaskan Subang larang."ucap Daniswara

"Benar sekali"ucap Rara Arum
"Dan sekarang kita hanya perlu menunggu kian Santang dan walangsungsang datang."lanjut Rara Arum

****
"Jagat Dewa Batara"gumam prabu Siliwangi

"Ada apa ini ayahanda?"tanya Gagak ngampar

"Putraku,apa Rayi mu Rara Santang masih berada di dalam wismanya?"tanya Prabu Siliwangi

"Iya ayahanda,Rayi Rara Santang sedang bersama Rayi kian Santang."

"Apa dia.."

****

Di kandang Wesi

"Ibunda aku izin keluar dari istana,seperti biasa saja hanya untuk ke hutan"ucap Abikara

"Ke hutan atau Padjajaran?"ucap wistapati

"Raka,apa kau bisa berhenti meledek ku?"ucap Abikara Kesal

"Hanya untuk ke hutan?"tanya Ratu Parwati
"Iya ibunda,jangan percaya pada Raka dia hanya mengarang cerita"ucap Abikara meyakinkan Ratu Parwati

"Baiklah,tetapi saat adzan Dzuhur terdengar kau harus sudah berada di istana."ucap Ratu Parwati

[Bukan ape ape nih,kan pasti di kandang Wesi juga punya pondok seperti di Padjajaran ya sebagai ungkapan rasa toleransi je lah Yee,inget ini jauh dari sejarah asli Nye😉]

"Baiklah"ucap Abikara dan pergi begitu saja

****

Sementara itu kian Santang bersiap siap untuk pergi ke Purnasari dengan walangsungsang

PUTRI DARI PADJAJARAN//PENDEKAR PEDANG BIDADARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang