TIDAK MENERIMA PEMBACA PIKIRAN GELAP!!!
****
sedangkan itu di posisi Rara Santang"dan kau tidak akan di kenal sebagai Rara Santang lagi setelah ini karna aku yang akan menggantikan mu"
"banyak bicara kau."ucap Rara Santang
PLAK!!
satu tamparan keras mengenai pipi Rara Santang
"kau jika kau masih ingin hidup diam lah!"
"aku tida takut mati.""baiklah jika begitu kita liat sampai mana kau bertahan dan jika pun kau berhasil ke Padjajaran mungkin tidak akan percaya jika kau Rara Santang"
"aku tidak peduli semua yang kau katakan watak mu dan watak ku berbanding terbalik."ucap Rara Santang tenang
"bedebah kau!"
Rara Santang hanya tersenyum melihat Rara Arum
"baiklah kau hanya perlu duduk manis di sini menunggu ajal mu tiba"ucap Rara Arum dan pergi meninggalkan sel penjara bersama Wiramantri dan wisatri
"apa yang dia katakan benar dia sangat mirip dengan ku,,tetapi hanya aku yang mengetahui kejadian waktu itu.."
"yaa aku bisa menjadikan kejadian itu sebagai bukti"
****
di PadjajaranKian Santang dengan tergesa gesa menaiki kuda nya walangsungsang yang melihat itu sangat kebingungan
"Rayi kenapa kau terburu-buru?"
"aku tidak bisa menjelaskan ini sekarang Raka."ucap Kian Santang dan langsung pergi dengan kudanya"kenapa dengan Rayi kian Santang"
"Raden.."lirih Endang geulis"yaa kenapa nyimas?"
"ini sudah waktunya makan malam Gusti ratu memanggil mu"ucap Endang geulis sembari sedikit menguap"baiklah ayo kita pergi bersama"
"tidak Raden aku sangat mengantuk"
ucap Endang geulis"baiklah tidurlah"
saat keluarga istana sedang makan bersama tiba tiba ada prajurit yang menghadap Subang larang
"Gusti ratu di luar ada rombongan dari Wirapati ingin menghadap Gusti ratu Subang larang"
"siapa itu menggangu!"decit Dyah Sawitri
"baiklah"Subang larang pun keluar menemui Ratu Gangga dan Abikara
"yunda kenapa kau ke sini?"tanya Subang larang
[mereka saling menghormati jadi sama sama panggil yunda]"tidak Abikara hanya ingin bertemu dengan nyimas Rara Santang"ucap Ratu Gangga
"ibunda yang mau ke sini"ketus Abikara
Subang larang hanya tertawa kecil
"baiklah silahkan masuk kita makan terlebih dahulu"
"tidak usah yunda aku sudah makan terlebih dahulu""baiklah biar aku suruh emban untuk menunjukan wisma kalian masuklah terlebih dahulu"ucap Subang larang
Ratu Ganga dan Abikara pun masuk ke dalam istana dan langsung di antarkan ke wismanya masing masing
di posisi Sekar Tanjung
"aku sungguh khawatir dengan keadaan Raden kian Santang.."
"apakah Raden kian Santang baik baik saja hanya Dewata yang tau"lanjut Sekar TanjungSekar Tanjung membuka jendela wisma nya dan melihat bulan yang terang Dengan bintang yang menghiasi nya
"sungguh apa yang di ciptakan Dewata agung sangat indah"
"ya Dewata agung tolong lindungilah Raden kian Santang di mana pun dia berada"di posisi Kian Santang
"jika aku mencari yunda sekarang maka akan sulit untuk menemukan nya"
"lebih baik aku mencari yunda besok pagi saja"ujar Kian Santang dan membalikan posisi kuda nya untuk kembali ke istana
setelah Kian Santang sampai di istana Sekar Tanjung melihat kian Santang datang Sekar Tanjung langsung keluar menemui kian Santang
"Raden!"saut Sekar Tanjung yang langsung memeluk kian Santang
"sungguh aku mengkhawatirkan mu dari mana saja kau?"tanya Sekar Tanjung"aku tidak apa apa nyimas lebih baik kita masuk sekarang udara saat ini sangat dingin"jawab Kian Santang
Sekar Tanjung dan Kian Santang pun masuk ke dalam istana
tanpa mereka sadari surawisesa memperhatikan mereka
"kenapa sumua yang harus nya menjadi miliku di rebut oleh Raka kian Santang!"umpat surawisesa lalu pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI DARI PADJAJARAN//PENDEKAR PEDANG BIDADARI
Historical Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] kisah dari putri prabu Siliwangi dan Ratu Subang larang dengan berbagai perjalanan nya kisah cinta,dendam,misteri hingga perperangan kisah Rara Santang dan juga kedua saudara nya yaitu walangsungsang dan Kian Santang Walangsung...