PART 8

187 20 4
                                    

TIDAK TERIMA PEMBACA PIKIRAN GELAP!!
*********
sementara itu di posisi walangsungsang Endang geulis dan kian Santang mereka sudah sampai di istana

saat sampai di wisma tamu yang biasanya digunakan untuk wisma Endang geulis

walangsungsang membaringkan tubuh Endang geulis dengan perlahan

"Rayi tolong panggilkan tabib"
"baik Raka"

setelah tabib memeriksa keadaan Endang geulis luka Endang geulis cukup parah dan harus di obati segera
hal itu membuat walangsungsang semakin khawatir dengan keadaan Endang geulis

"bertahanlah nyimas kau pasti bisa" ucap walangsungsang

****
di sisi Rara Santang dan abikara
"kenapa kau ke hutan lagi apa ingin cari mati!?"tegas abikara

"aku mencarimu.."

"apa?"
"mencari ku?"

"ya mencarimu!"
"kenapa kau mencari ku?"

"tidak apa apa hanya ingin mencari mu saja"

tiba tiba hujan yang membuat Rara Santang hendak keluar dari goa tersebut tetapi di tahan oleh abikara

"jangan terlebih dahulu keluar jika harimau itu masih di sekitar goa ini bagaimana" ujar abikara sembari menahan Rara Santang

"tetapi aku harus segera pulang"
"tunggu dulu sampai hujan nya sedikit reda"

saat Rara Santang hendak duduk perut Rara Santang berbunyi menandakan bahwa Rara Santang sedang lapar

"kau lapar?"tanya abikara
"sepertinya.."

"duduklah aku mempunyai dua apel yang aku petik tadi bisa untuk menahan sedikit rasa laparmu itu"

"apa kau serius?"
"ya cepat duduk sebelum aku berubah pikiran"

Rara Santang pun duduk di dekat abikara

"nih" abikara memberikan satu apel yang dia miliki untuk Rara Santang

saat Rara Santang sedang asik memakan apel tiba tiba muncul petir yang mengagetkan Rara Santang,,Rara Santang pun dengan cepat memeluk abikara karna terlalu kaget

setelah beberapa saat dia menyadari bahwa dia memeluk abikara dan langsung melepaskan pelukannya

"ma-maaf aku terlalu kaget sampai memeluk mu.."

abikara tidak menjawab apa apa dia hanya sibuk dengan apel nya

"menyebalkan sekali.."gumam Rara Santang

setelah hujan mulai reda Rara Santang bergegas keluar untuk pulang saat dia menengok kanan kiri ternyata ada bawika yang berada di dekat goa tersebut

"Bawika."gumam Rara Santang

Rara Santang pun kembali masuk ke dalam goa dan duduk di samping abikara kembali

"kenapa kau-"
"sthh jangan berisik"

jari telunjuk Rara Santang menempel di bibir abikara

abikara lalu menepis tangan Rara Santang

"akhh!"
"kenapa kau kembali ke sini bukankah kau ingin pulang."

"diam dulu jangan banyak bicara"

tiba tiba suara langkah kaki mendekat ke arah mereka dari luar goa

"gawat."batin Rara Santang

terdengar suara bawika yang menanyakan keadaan yudakara

"Raka apa kau baik baik saja di sana sepertinya ada goa lebih baik kita beristirahat terlebih dahulu dan pulihkan lah dirimu dari serangan Rara Santang"

PUTRI DARI PADJAJARAN//PENDEKAR PEDANG BIDADARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang