"apa kau tersinggung?"tanya Rara Santang
BUGH
tanpa aba aba Wiramantri dan wisatri langsung menyerang Rara Santang dengan ajian keruncing setan milik mereka
"shht"Rara Santang tersungkur ke dinding karna ajian tersebut
"ajian ala ini aku tidak pernah melihat ajian yang sangat kuat seperti ini"gumam Rara Santang
Bugh
satu tendangan mengenai perut Rara Santang"Akhh"
"prajurit cambuki dia jangan berhenti sebelum aku perintahkan!!"ucap wisatri"sendika nyimas putri"
prajurit pun mengambil cambukan lalu mencambuki Rara Santang tanpa henti
Rara Santang hanya bisa merintih kesakitan karna jika dia melawan nyawa adik nya yang menjadi korbanhingga tidak lama kemudian Rara Santang tak sadarkan diri
"dia sudah pingsan apa masuk kita terus cambuki?"tanya salah satu prajurit yang mencambuki Rara Santang
"cambuki saja terus itu perintah nyimas putri."
"baiklah jika begitu"mereka tanpa henti mencambuki tubuh Rara Santang hingga biru
****
di istana Padjajaran kian Santang sudah mulai sadar tetapi harus beristirahat dulu untuk menstabilkan tubuhnya"yunda.."
"maafkan aku,,aku memang tidak berguna"gumam kian SantangCklek
suara pintu wisma Kian Santang terbuka perlahan-lahan
"siapa itu?"
"Raden ini aku"jawab Endang geulis"nyimas,masuklah"
"Raden kenapa kau tidak beristirahat?""aku memikirkan yunda.."
"benar juga nyimas Rara Santang tidak ada sejam tadi pagi"batin Endang geulis"sudah nanti biar aku dan Raden walangsungsang yang mencari keberadaan nyimas Rara Santang"
"tetapi aku begitu mengkhawatirkan yunda Rara Santang"
"sudah lebih baik kau beristirahat untuk masalah itu biar aku dan Raden walangsungsang yang mengurus nya"Kian Santang tidak menjawab ucapan Endang geulis dia hanya melihat ke jendela wisma nya yang langsung mengarah ke taman tempat Rara Santang dan Kian Santang sering bermain saat masih kecil
"yunda.."gumam kian Santang
entah kenapa firasat Kian Santang semakin tajam memikirkan Rara Santang
****
setelah Rara Santang sadar dia sudah di hadapi oleh wisatri dan Wiramantri di depannya"bangun juga kau"ucap wisatri
"ku kira kau sudah mati,,ternyata tidak baguslah"lanjut nya"pecundang."ujar Rara Santang
"kau sudah tak berdaya seperti ini masih sombong""apa yang Raka bicarakan dia hanyalah bocah yang tidak bisa apa apa sekarang"
"ohh dan satu lagi kita punya kejutan untuk mu"Rara Santang melihat seseorang yang sangat mirip dengannya muncul dari belakang wisatri
"kenapa muka mu seperti itu?"remeh Wiramantri
"hehe mungkin dia sangat kaget dengan kejutan yang kita berikan Raka"
"siapa dia"tanya Rara Santang
"hey apa seperti itu kau berbicara dengan Raka ku!?""apa ucapan ku ada yang salah?,tidak bukan?"
"bedebah.""ohh ya dari pada kau terus bertanya,,biar aku yang menjawabnya sendiri"ucap orang itu
"baguslah kita tidak perlu melayani wanita sialan ini"ujar wisatri
"kita lihat sampai mana kau bertahan Rara Santang"ujar Wiramantri
"kalian sangat banyak bicara!"
"aku Rara Arum yang sebentar lagi akan di kenal sebagai Rara Santang,,karna akan menggantikan posisi mu di Padjajaran""kenapa dia sangat mirip dengan ku.."batin Rara Santang
****
di istana kandang Wesi"putraku ibunda sangat ingin ke Padjajaran dan mungkin ibunda akan menginap di sana untuk beberapa malam apa kau tidak keberatan?"
"aku ikut biar Raka saja yang menjaga istana"
"tumben sekali kau mau ikut Rayi"
"ahh aku tau kau pasti ingin bertemu wanita itu bukan?""wanita siapa?"
"yang kemarin datang ke istana apa kau sudah lupa?""ya aku tau."
"jadi benar kata ku?""untuk apa aku ingin bertemu wanita itu."
"sudah ibunda pergi dulu kau tetap di sini bersama Raka mu."
"aku ikut"saut Abikara
"bukankah ibunda yang mau sendiri untuk aku ikut?"
"ahh iya ibunda lupa baiklah gagak lumayang kau jaga istana saja ya""baik ibunda"
Ratu Parwati dan Abikara pun pergi menuju ke Padjajaran
****
di istana Padjajarankondisi Sekar Tanjung sudah mulai membaik dan sudah siuman
tok
tok
toksuara ketukan pintu wisma Sekar Tanjung di ketuk
"Nyimas bukalah"terdengar sautan dari luar wisma
ckelek
saat pintu wisma di buka terlihat surawisesa yang berdiri di hadapan Sekar Tanjung
"ada apa Raden"ucap Sekar Tanjung dengan suara kecil karna tubuh nya terasa sangat lemas
"apa kau baik baik saja?"
"sudah tau tubuhku banyak luka masih di tanya.."batin Sekar Tanjung kesal
"heyy?"
"aah iya aku baik baik saja""baiklah eeee nanti kau bermalam saja di sini karna kondisi mu tidak memungkinkan untuk kembali ke istana mu"
"ya baiklah"ucap Sekar Tanjung dan langsung menutup kembali pintu wisma nya
di posisi walangsungsang dan Endang geulis
"Raden kau tidak merasa ada yang aneh?""maksudmu?"
"ternyata Raden walangsungsang belum sadar bahwa dari pagi dia belum melihat nyimas Rara Santang"batin Endang geulis"apa Raden tidak melihat nyimas Rara Santang"
"kau benar sekali Nyimas aku tidak melihat nyimas Rara Santang seharian ini""dan Raden kian Santang juga selalu bertanya tanya keberadaan nyimas Rara Santang"
"mungkin dia ada di wismanya""tidak mungkin dari pagi sampai sore hari nyimas Rara Santang tidak keluar dari wismanya"
"biar nanti waktu makan malam aku cek"
In the end
Gimana masih mau lanjut?
Maaf kalo kurang seru😌🥹
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI DARI PADJAJARAN//PENDEKAR PEDANG BIDADARI
Historical Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] kisah dari putri prabu Siliwangi dan Ratu Subang larang dengan berbagai perjalanan nya kisah cinta,dendam,misteri hingga perperangan kisah Rara Santang dan juga kedua saudara nya yaitu walangsungsang dan Kian Santang Walangsung...