10

93 18 0
                                    

Didalam mall yang besar ini, Zyo beserta Momo duduk disebuah restaurant yang mana sedikit terkenal dan juga banyak sekali yang berdatangan,

Zyo sibuk dengan memasak daging tipis diatas pan, Momo sibuk dengan menyantap makanan yang sudah tersedia.

"Nanti sehabis ini, jangan cerita kalo lu nemenin gue cari gaun pengantin ya Mo? Gue belum mau umumin" Ucap Zyo disela-sela sibuknya itu.

"Nanti juga bantu gue milih warna serta model yang bagus buat yang lain" Mendengar Zyo berbicara, kepala Momo mengangguk saja.

Diantara kedelapan teman Zyo, hanya Momo yang bisa diikut sertakan untuk hal seserius ini. Jika Uyu ikut, sudah dipastikan kegiatan ini akan bocor tidak perlu menunggu besok.

Zyo dan Momo kenal juga sedari awal audisi menjadi satu tim yang sama, bisa dibilang keduanya dekat tetapi jarang sekali untuk keluar bersama karena Momo selalu sibuk dengan tugas kuliahnya, Momo ingin menyelesaikan S2nya itu dengan cepat.

Dan tidak semua yang bersapaan, harus dibawa kemanapun kita bepergian dan juga tau apapun yang kita lakukan. Itulah yang ditanamkan Zyo selama ini, karena ia tidak merasa nyaman dengan semua orang serta merasa terlindungi dengan semua orang yang bersapaan dengannya.

"Gue cari referensinya di pinterest kali ya Zyo?" Tanya Momo yang mulai membuka ponselnya.

"Tapi, gue kan gak tau lu mau temanya warna apa?" Lanjut Momo.

"Nah itu, gue juga belom tau sih. Gue pengen yang cerah, secerah masa depan gue nanti" ucap Zyo mendrama.

"Lu mau warna kuning?" Tanya Momo dengan wajah heran,

"Boleh"

"Ihh aneh! Calon laki lu setuju gak?" Tanya Momo

"Dia bilang urus aja gitu"

"Gak bisa gitu Zyo, lu harus tetap bilang ke Juan"

"Yaudah nanti gue tanya" ucapnya acuh lalu memasukkan sesendok nasi kedalam mulutnya.

Sedang berada didepan cermin dengan balutan baju pengantin berwarna merah marun, gaun pengantin yang besar dan tidak memiliki lengan ini sangat cocok dipadu padankan dengan Zyo.

"Ada yang gak nyaman gak ka?" Tanya mba Indira, sang profesional dresser

"Dibagian dada sih mba, minta tolong agak dibesarin sedikit aja" ucap Zyo sambil berpose didepan cermin, ia benar-benar sangat cantik kali ini!

"Baik, diukur dulu ya ka" lalu lingkar dada Zyo diukur dan mba Indira dengan sabar melihat Zyo yang sibuk berputar didepan cermin.

"Mau yang ini atau kita cari model yang lain?" Tanya Momo yang tiba-tiba menghampiri.

"Kayaknya ini aja deh Mo, warnanya netral. Juan juga suka pasti" Sahut Zyo dengan senyumnya didepan cermin, begitupun Momo tersenyum melihat teman yang tidak terasa sudah dua tahun bersama.

"Oke, mba Indira teman saya mau gaun yang ini" ucap Momo menghadap mba Indira yang selalu sigap disebelahnya.

"Baik ka, revisi hanya bagian dada saja ya?" Tanya mba Indira lagi dan Zyo menganggukkan kepalanya.

"Dan untuk prianya?-" tanya Indira dengan suara yang tiba-tiba menghilang karena bingung ingin bertanya bagaimana,

"Oh, buat calon suaminya temen saya paling besok baru bisa kesini dan untuk gaun ini minta tolong dirahasiakan ya mba" tutur Momo lembut sekali diselingi senyum,

"Baik kak"

"Mari saya antar ke ruang ganti ka"

Indira membawa Zyo untuk pergi menuju ruang ganti pakaian, mengangkat ujung gaun dengan kedua tangannya bak menjadi princess.

ALCOHOL FREE [SUDAH SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang