Didalam ruangan besar, masih saja terasa panas bagi diri seseorang yang merasa gugup kali ini. Meremas jari jemarinya sendiri yang sudah dibalut oleh sarung tangan jaring berwarna hitam,
Duduk didepan cermin sambil memperhatikan dirinya sendiri yang sudah dibalut dengan gaun pengantin berwarna merah maroon dicampur hitam, dengan bahu yang terbuka tanpa ada apapun diatasnya.
Tarik dan buang nafas berkali-kali ia lakukan karena melihat di YouTube dan itu yang dianjurkan,
"Sudah yuk nak" Arum datang meraih tangan sang anak, Zyo.
"Didepan sudah ramai ya ma?" Tanya Zyo dengan posisi enggan bangun dari duduknya,
"Sudah sayangku, nunggu kamu"
"Ma, aku takut" ucap Zyo tiba-tiba dengan wajah cemas,
"Kenapa takut? Juan nunggu kamu diluar, banyak yang nunggu kamu. Ada mama dan papa diluar, kamu gak perlu takut" ucap Arum dengan lembutnya, ia kembali meraih tangan Zyo dan berhasil membawa keluar wanita ini dari ruangan rias,
Tersenyum kikuk kala melihat banyaknya khalayak yang hadir, tidak seperti ucapan Juan yang ingin tidak ramai, ini sangat ramai menurut Zyo dan ia malu sekali!
"Sama papa nak" ucap Arum memberikan tangan Zyo kepada Hasta, sang ayah.
"Cantik sekali anak papa" ucap Hasta dengan senyum paling sempurna yang Zyo lihat,
Selama Zyo hidup baru kali ini ia melihat sekelilingnya ramai membuatnya menjadi pusat perhatian, melihat seluruh teman-temannya terharu bahkan Lily, seorang perempuan yang terkenal jutek dan tidak pernah menangis di momen apapun selama mereka berteman.
Zyo hanya tersenyum dan melambaikan tangannya kepada seluruh teman-teman dan juga orang-orang yang datang, beberapa ada yang asing di penglihatan Zyo dan sudah pasti mereka adalah teman dari Juan.
Juan menengadahkan tangannya untuk diraih oleh Zyo, setelah keduanya berdiri bertatapan. Seseorang mulai membacakan janji suci untuk Zyo serta Juan,
"Apakah pihak laki-laki siap untuk menemani pihak perempuan dalam keadaan susah ataupun senang? Sakit ataupun sehat? Miskin maupun kaya?"
Sebelum menjawab, Juan menatap Zyo dengan senyum paling bagus yang Zyo lihat, "bersedia" sahut Juan,
Begitupun Zyo, setelah janji suci dibacakan. Gambaran yang tertangkap Dimata Zyo adalah kedua orangtuanya menangis terharu saling berpelukan,
"Sekarang saatnya tukar cincin"
Lily kini maju untuk memberikan cincin kepada Zyo, serta Nugi ikut maju untuk memberikan cincin kepada Juan,
Keduanya bertukar cincin dihadiahi dengan teriakan khalayak yang memperhatikan keduanya, Zyo tersenyum terharu sebelum akhirnya Juan mencium bibir Zyo,
Berawal terkejut berakhir Zyo tersenyum sambil menikmati bibir milik Juan,
"Terimakasih" ucap Juan dan Zyo menganggukkan kepalanya.
✨
"Ini apaan gilaa???!!!" Ucap Zyo sambil membentangkan secarik baju berwarna merah transparant diudara, dengan wajah terheran-heran ia memperhatikan lingerie tersebut.
"Dari siapa sih nih?!" Lalu ia letakkan barang tersebut dan mulai mengobrak-abrik goody bag untuk ia lihat siapa pengirimnya,
"Dari temen lu kali" celetuk Juan tiba-tiba keluar dari kamar mandi,
Sekarang pukul 00:30, tetapi Zyo malah sibuk membuka kado-kado pemberian tamu yang hadir, seperti ulangtahun Zyo berharap isi dalam kadonya adalah barang-barang lucu, bukannya barang-barang aneh yang tidak akan Zyo pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCOHOL FREE [SUDAH SELESAI]
Teen FictionMelepaskan hobby yang sudah 5 tahun lebih digeluti bukanlah hal yang mudah bagi seorang Narrazyo Hasta atau kerap disapa Zyo, Melakukan dance dengan kedelapan teman-temannya setiap hari, menyanyi diatas panggung bersapaan dengan semua manusia yang...