Sampai didepan kelab malam kecil dibilangan Jakarta Pusat, Juan berdiri didepan kelab yang mana berisikan orang-orang yang bersenang-senang,
Ada yang sedang muntah, sedang berciuman atau bahkan berbicara melantur.
Seseorang menepuk punggungnya, ia menoleh dan mendapati Wendy dengan wajah sedikit sembab.
"Kenapa?" Tanya Juan heran
"Gue dipukul Erwin" sahut Wendy sedikit tersedu-sedu,
"Kok bisa?"
"Gue ngelarang dia buat pergi"
"Sekarang, dia ada di dalem?" Tanya Juan dan Wendy menganggukkan kepalanya.
Masuk kedalam ruangan sempit yang penuh dengan manusia-manusia bersenang-senang. Sangat pengap dan bau, lampu pun berwarna-warni membuat Juan sedikit pusing
Padahal dulu Juan adalah pelanggan tetap kelab malam dimanapun, tetapi tidak untuk kelab seperti ini.
"Itu dia disana" tunjuk Wendy ke arah perempuan dan lelaki yang sedang berciuman,
Juan mengernyit ngeri melihat pemandangan didepannya, suami Wendy sedang berciuman dengan perempuan lain dan disaksikan Wendy sendiri.
"Gue harus apa?" Tanya Juan,
"Gue mau samper mereka" Wendy hendak beranjak namun ditahan oleh Juan
"Jangan dulu"
"Duduk dulu, perhatiin, habis itu baru lu samperin" Lanjut Juan, Wendy menganggukkan kepalanya.
Duduk di area bar dan hanya memesan beer 2 gelas untuk berdua karena Juan tidak ingin pulang kerumah dalam keadaan mabuk,
Menenggak perlahan-lahan beer yang ada ditangannya, sampai tiba-tiba tangan Juan menyentuh tangan Wendy. Ia menggenggamnya,
"Gue gakuat" ucap Juan dengan suara rintihan sementara Wendy tersenyum evil dihadapannya,
Wendy memanggil Erwin dengan satu jentik jari, lelaki itu datang dan membantu membopong Juan menuju kamar yang ada diatas kelab ini.
Diam-diam Wendy meminta bartender untuk memasukkan obat perangsang kedalam minuman milik Juan, serta ia juga bersandiwara akan Erwin yang berselingkuh dibelakangnya.
Karena ini semua memang rencana Wendy untuk membuat pernikahan palsu serta sandiwara palsu sedari kemarin kepada Juan, sebenarnya Wendy belum menikah dan sangat amat menginginkan Juan sampai detik ini.
"Gue tinggal, aman?" Tanya Erwin seusai meletakkan Juan diatas ranjang,
"Aman, makasih"
Erwin pergi, Wendy mengunci pintu rapat-rapat. Ia melirik Juan yang merintih sambil memegang kemaluannya sendiri, lalu Wendy duduk tepat disebelahnya dengan senyum bagai psikopat.
"Arghh"
"Ju?? Kenapa?" Tanya Wendy dengan wajah pura-pura khawatir, ditangannya juga digenggam ponsel yang sudah menyalakan video yang siap merekam aksi Juan ini.
Juan langsung bangun dari tidurnya dan mulai mencium Wendy serta perlahan membuka baju Wendy, perempuan ini berpura-pura untuk menolak karena sambil merekam ini semua.
Lalu Juan membuang ponsel Wendy ke arah manapun dan kini Wendy menikmati permainannya kali ini.
✨
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCOHOL FREE [SUDAH SELESAI]
Teen FictionMelepaskan hobby yang sudah 5 tahun lebih digeluti bukanlah hal yang mudah bagi seorang Narrazyo Hasta atau kerap disapa Zyo, Melakukan dance dengan kedelapan teman-temannya setiap hari, menyanyi diatas panggung bersapaan dengan semua manusia yang...