20

63 14 1
                                    

Dengan wajah garang Zyo masuk kedalam kamar, Juan sedang duduk diatas kasur dengan bermain ponsel. Zyo melempar plastik yang tadi membuatnya malu setengah mati, Juan yang menerima lemparan tersebut langsung terkesiap kaget.

"Apa sih?" Tanya Juan heran,

"Gue minta lu umpetin, bukan ditaruh di dapur Juandra!" Ucap Zyo penuh penekanan atas nama Juandra.

"ya,,,, bingung abisan taruh dimana" dengan wajah tidak ingin disalahkan Juan menjawab dan meletakkan plastik putih tersebut keatas nakas samping kasur,

"Biarin aja kawan lu liat, kan emang lagi lucu-lucunya dikasih hadiah kayak gitu"

Mendengar ucapan Juan, Zyo langsung melotot, "apa yang lucu? Gak! Gue gak akan pake baju-baju dari kawan kawan lu yang stress itu" Zyo menghentakkan kakinya lalu pergi menuju toilet, "kayak gak ada hadiah yang lebih berguna aja! Hadiahnya begituan mulu" gerutu Zyo, Juan hanya terkekeh mendengar ocehan sang istri.

Hari ini, seharusnya Zyo berada di studio dengan semua teman-temannya melakukan latihan untuk Minggu depan tetapi karena ada eyang serta tante Amor jadilah sekarang Zyo hanya duduk disofa kamar dengan cemilan ditangannya,

Juan sudah berangkat kerja sedari tadi pagi, tidak tau juga sudah sarapan tau belum karena Zyo bangun siang hari ini. Ia kelelahan.

"Kasus selingkuh kayak gitu kenapa gak langsung dipotong aja deh itunya" gerutu Zyo seorang diri menyaksikan berita dihadapannya,

Ponsel milik Zyo berdering tiba-tiba, wajah Zyo berubah heran karena ada nomor yang tidak ia kenal meneleponnya, berakhir ia letakkan kembali diatas meja karena takut untuk menjawab,

Dering telepon sudah berakhir bergantian dengan pesan masuk dari ibunya yang membuatnya melongo bukan main. Zyo langsung meninggalkan televisi dan juga cemilan, ia mengintip dibalkon kamarnya.

Ada mobil yang dijanjikan oleh ibunya disana, sedang bantu diturunkan. Sangat tidak sabar, ia berlari perlahan kebawah untuk menemui mobil impiannya itu,

"Ini dengan Bu Zyo?" Tanya seorang bapak setengah baya kepada Zyo sambil memegang kertas yang sepertinya berisikan data pembelian,

"Iya pak, saya Zyo"

"Oh, tadi saya telfon gak diangkat. Takut gak ada orangnya" sahut bapak tersebut dengan kekehannya,

"Iya pak maaf saya tadi lagi ke toilet"

"Gapapa bu, sekarang silahkan di cek kelengkapan mobilnya ya Bu. Ini kuncinya"

Terkesima melihat kunci mobil impian berada ditangan Zyo, ia sampai tersenyum tanpa henti ketika mendekat ke arah mobil miliknya,

Mencoba masuk kedalam mobil dan senyum diwajahnya semakin lebar, ia benar-benar senang bukan kepayang. Sayangnya, ponsel tidak ia bawa turun kebawah menemui mobilnya, jika ia bawa, ia akan melakukan sesi foto-foto dan pamer kepada semua teman-temannya.

Menyentuh semua pernak-pernik yang masing terlapis dengan plastik,  memperhatikan setiap inchi isi dalamnya dan juga mencoba mengoperasikan seat yang tersedia. Setelah semuanya sudah aman, Zyo keluar mobil dengan senyum paling bagusnya hari ini,

"Udah bagus semua pak, makasih ya"

Di sisi lain seorang Tito berdiri didepan kantornya terdahulu, kantor yang memperkerjakannya selama 5 tahun lebih lamanya, kantor tempat dirinya dan juga Juan disana.

ALCOHOL FREE [SUDAH SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang