"Ada apa Gi kesini? Ada yang belum gue tanda tangani emang?" Tanya Juan setibanya dilantai bawah menemui Nugi diruang tamu,
"Enggak sih Ju, cuma ini" Nugi memberikan satu amplop dan Juan meraihnya dengan wajah bingung,
Dibukanya perlahan lalu ia baca dengan teliti, ini surat resign. Tetapi bukan Nugi yang resign, melainkan Tito, lelaki itu memutuskan keluar dari kantor Juan.
"Kenapa harus lu yang anter?" Tanya Juan,
"Selepas lu gak mau ngomong sama dia kemarin, dia udah gak mau ngomong sama lu lagi atau bahkan nampilin mukanya dihadapan lu"
"Jadi, dia nyuruh gue deh" lanjut Nugi,
"Gue acc dia resign" tandas Juan, Nugi hanya menarik dan menghembuskan nafasnya,
"Oke, udah gue kesini cuma untuk itu. Gue pamit" Lalu Nugi pergi meninggalkan ruang tamu Juan dan juga Juan seorang diri ditemani dengan surat resign milik Tito,
Bayangan tentang dirinya dulu kala sekolah bersama, bersenda gurau bahkan tidak memiliki uang sama sekali terbesit di kepalanya.
Tito adalah lelaki yang selalu mementingkan kebersihan, maka dari itu ia memilih untuk berteman dengan Juan yang paling bersih diantara yang lain di sekolahnya dulu,
Tito juga sebenarnya tidak seburuk saat terakhir ia bertemu, ia sudah mengenal Tito bertahun-tahun tetapi kelakuan dirinya lah itu yang tidak bisa ia tolerir lagi
Biarlah Tito dengan hidupnya dan Juan dengan hidupnya bersama Zyo.
Disisi lain Tito sedang duduk dikedai dekat sekolahnya dulu, memesan es kopi dan juga sepiring roti bakar yang menemaninya sendirian bermain game diponsel,
Setelah mendapatkan informasi dari Nugi bahwa Juan membiarkan dirinya resign, Tito langsung bergegas menuju tempat dimana dulu ia habiskan bersama dengan Juan semasih sekolah,
Memang warung ini bukan orang yang dulu sewaktu Tito dan Juan sekolah yang jaga, namun sisi dan sudut dari setiap warung ini adalah canda tawa mereka berdua.
"Hallo" Tito menjawab telfon dari Nugi,
"Dimana lu?"
"Warung, sini"
"Otw"
Lanjut bermain game sambil menunggu Nugi datang menghampirinya,
"Teteh kemana mba?" Tanya Tito kepada penjaga warung baru, perempuan dan sedikit muda.
"Teteh Wati?" Dan Tito menganggukkan kepalanya,
"Dikampung, ngurus anak"
"Salam ya sama teteh, bilang dari Tito sekolahan sebelah"
Tak lama Nugi datang dengan motor Mio merahnya itu, ia parkiran didepan kedai lalu memesan minum kepada penjaga warung,
"Dari jam berapa lu To?" Tanya Nugi,
"Baru" jawab Tito yang masih sibuk dengan gamenya,
"Rokok nih" Tito melempar rokoknya kepada Nugi,
Keduanya mulai sibuk masing-masing, Nugi dengan rokok dan ponselnya sedangkan Tito dengan rokok dan juga gamenya yang jika sudah diperhatikan sudah 5 ronde brawl ia mainkan,
"Habis ini mau kemana To?" Tanya Nugi tiba-tiba,
"Pulang lah paling nanti jam 1"
"Bukan, sehabis lu resign ini"
"Ohh, ya paling keluar kota kali ya? Kerja diluar kota, bosen juga disini mulu" Nugi menganggukkan kepalanya,
"Minggu depan Juan nikah, lu diundang?" Tanya Nugi dan Tito menggelengkan kepalanya,
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCOHOL FREE [SUDAH SELESAI]
Teen FictionMelepaskan hobby yang sudah 5 tahun lebih digeluti bukanlah hal yang mudah bagi seorang Narrazyo Hasta atau kerap disapa Zyo, Melakukan dance dengan kedelapan teman-temannya setiap hari, menyanyi diatas panggung bersapaan dengan semua manusia yang...