19

89 20 0
                                    

Kembali menghadapi realita yaitu bekerja dikantor yang sudah seminggu lebih tidak ia perhatikan,

Duduk dikursi hitam yang mana saksi setiap hari Juan pusing, sedih dan senang. Juan tersenyum sambil menyalakan layar monitor komputernya, ia bersemangat kali ini untuk bekerja.

Sepagi Juan sampai dikantor ia belum bertemu dengan Nugi, ia baru mendapat banyak sapaan dari semua karyawan yang ada disini, yang bertemunya dijalan.

Kantor adalah rumah kedua bagi Juan sedari dulu, ia bahkan bisa betah 12 jam didalam ruangan hanya didepan komputer lalu berdiri didepan balkon memperhatikan alam luar atau bahkan berbincang dengan Nugi,

Kali ini ia tidak tau, apakah ia akan melakukan kegiatan itu lagi atau bahkan ia merindukan Zyo nantinya?

Omong-omong perihal Zyo, Juan masih bingung dengan semua yang ia rasakan dengan Zyo. Membuntuti Zyo sedari dulu adalah tugas dari kedua orangtuanya, bukan keinginan perasaan Juan. Ia tidak sedalam itu kepada Zyo,

Tetapi, sekarang-sekarang ini jika Juan diam-diam melihat Zyo tertidur, Zyo sibuk dengan semua yang ia kerjakan, Juan merasa bahwa tidak ada yang boleh melihat apa yang ia lihat sekarang selain dirinya. Mungkin nanti, Juan akan memikirkan cara untuk meresmikan perasaannya dengan Zyo.

"Pagi pak bos," Nugi tiba-tiba menyembulkan kepalanya di pintu ruangan Juan,

"Gue kira siapa" Juan tersenyum lalu kembali fokus kepada layar komputernya

"Baru masuk udah langsung sibuk aja"

Lalu Nugi duduk dihadapan Juan seperti biasa, tetapi pandangan Nugi agak lain ke arah meja milik Juan. Tidak ada kopi pagi diatas mejanya, Nugi meraih telfon yang ada dihadapannya dan menelfon office boy dikantor ini.

"Kopi pak, buat pak Juan"

"Makasih Gi" ucap Juan yang sibuk sekali dengan komputernya sampai tidak bisa menoleh.

"Buka email, gue udah kirim undangan rapat sore ini"

"Rapat sama siapa?" Tanya Juan

"Divisi Managemet, mereka ada informasi terbaru katanya. Meeting nya jam setengah empat sore di kedai kopi Melawai"

"Sore banget?" Tanya Juan heran tetapi matanya tetap tidak menatap Nugi,

"Gak ngerti gue juga, undangan itu udah dari seminggu yang lalu sebenernya cuma gue fikir lu gak masuk tepat hari ini"

"Yaudah lu aja yang gantiin gue, anggep aja gue gak ada" sahut Juan santai sambil membereskan kertas-kertas yang berserakan dimejanya.

"Tumben banget, biasanya lu gak mau kelewatan satu rapat pun"

"Dirumah gue ada eyang, orangtua gue ke luar kota, sisanya Zyo doang gue agak takut"

Nugi terkekeh, "lu gak percaya sama bini lu?"

"Yaa,,, ya enggak. Bukan gitu cuma kan ini pertama kali eyang gue ketemu sama bini gue Gi, tau sendiri eyang gue gimana"

"Iya.... Iyaa percaya gue sama lu Ju, yaudah nanti gue wakilin" Nugi bangun dari duduknya lalu pergi dari ruangan Juan begitu saja.

Juan bekerja dengan sangat fokus, jam tidak terasa sudah pukul 12:01 menit,

Juan bekerja dengan sangat fokus, jam tidak terasa sudah pukul 12:01 menit,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALCOHOL FREE [SUDAH SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang