Part 8

1.9K 162 18
                                    

Veronica berdiri di depan sebuah lukisan abstrak yang terlihat seperti sepasang kekasih, ia tidak bisa tidur lagi setelah Helion datang.

Lukisan yang seram, tidak ada lukisan seperti ini di Seoul dan kenapa harus ada lukisan seperti itu di kamar nya saat ini.

(pict by pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(pict by pinterest)

Tangan Veronica terangkat untuk menyentuh lukisan itu. Namun, belum sempat tangannya menyentuh lukisan itu seseorang menahan tangan Veronica.

"Apa yang kau lakukan?"

"Jhankhara?"

Jhankhara tiba-tiba berada di kamarnya membuat Veronica kebingungan. Veronica sempat berfikir apa ketiga vampir itu bisa menembus dinding.

"Sebaiknya jangan disentuh, kak Heli bisa marah karena kau menyentuh lukisan itu," kata Jhankhara.

"Kenapa? Apa lukisan ini sangat mahal? Jika lukisan ini mahal kenapa terpajang di sini?" tanya Veronica pada Jhankhara.

Perlahan tangan Jhankhara terangkat menyentuh wajah Veronica yang lembut.

"Tidak ada yang mahal untuk kami," jawab Jhankhara.

"Lalu?"

"Hanya saja kak Heli sedikit tidak suka jika seseorang menyentuh sesuatu yang sudah menjadi miliknya. Kecuali dirimu, karena kau Veronica bukan hanya milik kak Heli tapi milik ku dan milik kak Segriliam," ucap Jhankhara sambil menatap Veronica lekat.

"Aku merinding saat mendengarnya sungguh!" batin Veronica.

Veronica tidak menjawab ia memalingkan wajahnya dari Jhankhara. Tatapan mata Jhankhara seolah-olah akan memakan Veronica saat itu juga.

"Ada apa, kenapa tuan Jhankhara kemari?" tanya Veronica.

"Tuan? Hm, apa kamu mengatakan itu juga pada kakak-kakak ku?" tanya Jhankhara sambil memiringkan kepalanya.

Veronica tidak menjawab, ia hanya sekali-sekali memanggil Jhankhara tanpa sebutan tuan.

Entah kenapa Veronica selalu memanggil nya tuan padahal pada Helion dan Segriliam sudah tidak pernah mengatakan tuan lagi.

Veronica harus menghentikan kebiasaan memanggil nya itu.

"Sudah tidak," jawab Veronica.

Ia berjalan mendekati jendela kamarnya. Veronica tersadar saat melihat bayangan di kaca jendela kalau dirinya masih menggunakan gaun pernikahan.

Pantas saja sejak tadi ia merasa kepanasan. Veronica kemudian membalikkan badannya, menatap Jhankhara yang memang sedang menatapnya sedari tadi.

"Apa kau bisa pergi?"

Jhankhara mengerutkan keningnya, "Tidak mau."

"Apa?"

"Aku tidak mau pergi, aku ingin disini bersama istriku."

Transmigrasi Era Navileos [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang