Part 30 - [END]

1.4K 109 28
                                    

"Tetaplah di area yang aman," ucap Helion.

Veronica terdiam sambil menatap Helion yang berada di depannya. Tidak mungkin tidak ada yang bisa Veronica lakukan, apa Veronica Kim harus menyerahkan semuanya pada Helion?

"Helion," panggil Veronica. Membuat Helion menoleh kearah belakang.

"Aku tidak mengerti sejak awal apa yang diinginkan oleh Edfigars sampai ketika dia mengatakan kalau ia menginginkan darah Veronica de Lunessticia, aku jadi semakin yakin ..."

"... jika darah milik Putri Veronica ini sangat spesial bagi para vampir," ucap Veronica.

Helion menautkan kedua alisnya, "Apa maksud mu?"

"Setidaknya aku bisa membantu dengan memberikan sedikit darah ku padamu, silahkan."

Veronica menyuguhkan tangannya pada Helion tanpa ragu-ragu. Bagaimana pun juga ia harus membantu meskipun hanya sedikit. Namun, Helion malah berbalik menatapnya tajam.

"Apa kau bercanda? Aku tidak menginginkan itu jika aku memang ingin mengambil darah mu, aku tidak akan sampai melindungi seperti ini. Veronica, aku mencintaimu dengan segenap jiwa ku," jawab Helion.

"Tanamkan ini baik-baik dalam ingatan mu, suami mu ini akan melindungi istrinya meski nyawa yang jadi taruhan," lanjut Helion serius.

Itulah kata-kata yang Helion ucapkan padanya sebelum berjalan menjauh untuk mulai bertarung melawan Edfigars. Langit yang tertutup oleh awan hitam, debu-debu yang berterbangan begitu terasa mencekam.

(picture by pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(picture by pinterest)

Banyak sekali bekas sobekan pakaian, Veronica yakin ini pasti bekas pertarungan Helion melawan vampir-vampir itu sendiri.

"Jika Helion menang, apa aku bisa kembali ke zaman ku?" batin Veronica.

Tatapan khawatir, cemas, sedih dan takut bercampur menjadi satu untuk pertama kalinya terlintas dibenak Veronica untuk tidak pergi dari zaman ini.

Kembali pada Helion yang sudah bersiap dengan pedang Assyan miliknya. Helion benar-benar serius untuk membunuh Edfigars. Disisi lain, lawannya tertawa sambil mengeluarkan pedangnya.

Tanpa berlama-lama Helion dan Edfigars sama-sama melesat, pedangnya saling beradu bahkan sampai mengeluarkan percikkan api.

Tapi apa ini, kekuatan Edfigars membuat Helion terpukul mundur. Terlihat jelas dimatanya, kali ini tubuh Edfigars diselimuti oleh aura yang sangat gelap sedikit keunguan.

"Sang penguasa pun tidak akan mampu melawan dewa," ucap Edfigars. Suaranya berbeda dari sebelumnya seolah ada seseorang yang merasuki tubuhnya.

Transmigrasi Era Navileos [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang