Part 27

865 80 44
                                    

"Kak Helion, aku sudah memeriksa senjata dan perlengkapan lainnya, aku juga membaca sedikit mengenai pedang assyan yang kakak punya," jelas Jhankhara.

"Kakak?" panggil Jhankhara.

Namun, tidak ada balasan dari Helion seolah Jhankhara sedang berbicara dengan patung batu sekarang. Helion benar-benar diam tidak seperti biasanya, apa yang terjadi saat Jhankhara tidak ada di sini?

"Kak Heli, sebenarnya apa yang sedang terjadi?" tanya Jhankhara bingung karena Helion masih tidak menjawab nya.

Tiba-tiba seseorang datang langsung tepat dihadapan Helion, orang itu menarik kerah pakaian nya Helion. Jhankhara yang melihatnya pun memelototkan matanya.

"Kak Segriliam ada apa ini?!" seru Jhankhara.

"Diamlah Jhankhara! Orang ini membuat Veronica menangis, apa yang sebenarnya kau katakan pada Veronica?!" tanya Segriliam kesal.

Taring tajam nya terlihat jelas saat sedang marah bahkan pupil matanya memerah. Helion menatap Segriliam dengan tatapan khawatir dan cemas karena apa yang Segriliam ucapan.

"Jawab pertanyaan ku kak!" teriak Segriliam.

"Apa dia benar menangis?" tanya Helion pelan.

"Tentu saja!"

"Maaf," ucap Helion.

"Kakak? Apa yang kakak lakukan pada Veronica?!" sela Jhankhara.

Segriliam menghela napasnya gusar sambil melepaskan cengkraman tangannya dari kerah pakaian Helion dengan sedikit tenaga.

"Sepertinya pikiranku hari ini sedang kacau. Tadi Tyuza kemari dan mengatakan kalau Edfigars membunuh pelayan-pelayan dikerajaan barat tanpa diketahui oleh Raja," jelas Helion.

Tyuza adalah vampir wanita mata-mata yang dikirim oleh Helion untuk menyusup ke kerajaan barat dan memata-matai Edfigars.

"Berani sekali dia membunuh manusia!" seru Jhankhara.

"Saat itu aku kesal dan tiba-tiba Veronica datang mendekat ke arahku sambil menggunakan pakaian Ibunda," lanjut Helion.

"Pakaian itu, apa kau masih tidak bisa melupakan ibunda? Dia sudah pergi bersama ayahanda seharusnya kau bisa terlepas dari bayang-bayang mereka!" jawab Segriliam.

"Lalu apa yang terjadi?" lanjut Segriliam.

Helion terdiam sebentar kemudian menjawab, "Aku... tidak sengaja membentak Veronica."

Segriliam tidak bisa berkata-kata lagi, memang melupakan ayah dan ibu yang telah pergi itu sulit tapi setidaknya dia harus berusaha melupakan itu. Bahkan Jhankhara pun terdiam saat mendengar apa yang Helion katakan, ia tidak menyangka kalau Helion akan membentak Veronica.

"Argh, sepertinya kata-kata ku terlalu kasar saat itu. Segriliam, apa Veronica masih menangis?" tanya Helion.

"Tidak, dia ada di kamarnya sekarang," jawab Segriliam.

"Begitu ya," jawab Helion.

"Cih, sebaiknya sekarang kakak pergi dan minta maaf pada Veronica," usul Jhankhara.

Namun, Helion menggelengkan kepalanya. Ia tidak mau jika sampai membentak Veronica lagi, Helion takut jika amarah nya masih belum reda tapi Helion juga tidak mau jika Veronica menangis karenanya.

Apa ia harus meminta maaf sekarang?

"Tidak, aku akan meminta maaf padanya besok pagi," jawab Helion pelan.

Segriliam dan Jhankhara menghela napasnya gusar mereka berdua kesal dengan kakaknya itu.

BRAKK!!! BRAKK!!!

Transmigrasi Era Navileos [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang