Cael : minimal komen🔪
I became Grand Duke's Sister
~"Ruha cantik, hehe." Cael terkikik, kini memandangi ruang sambil menopang dagu dalam posisi duduk di hadapan gadis itu.
Mereka ada di ruang makan sekarang.
Ruha menarik nafas dalam lalu menghembuskannya secara perlahan, wajahnya kelihatan lelah apalagi saat beradu pandang dengan Cael. Sekalipun dia tampan tetap saja rasanya mengerikan saat ada seseorang yang menyebut namamu berkali-kali sambil cekikikan tak lupa menyelipkan pujian yang terasa berlebihan.
"Ruha~ Ruha~" tak henti-hentinya Cael menyerukan nama gadis itu, dimatanya Ruha begitu indah dan bersinar terang sampai ia kesilauan saat menatapnya. "Ruha istriku yang cantik."
"KITA BARU KETEMU WOY!" batin Ruha berteriak menepis tegas ucapan Cael, niatnya mau berteriak seperti itu tapi yang keluar dari bibi Ruha hanya helaan nafas lelah.
"Ruha?" panggilan lembut dari Cael menyapa telinganya.
"Hm?" sahut Ruha merasa agak sedikit aneh, suara Cael seperti dekat sekali, seperti ada tepat di... "KAU MAU APA!?" kaget Ruha memekik mendapati wajah Cael berada tepat di samping wajahnya. Itulah mengapa suara Cael terdengar begitu dekat sebelumnya.
Cael terkekeh. "Ruha imut saat kaget."
Tak habis pikir, Ruha membenturkan dahinya ke meja makan. "Ini apa ya, film hantu tentang boneka yang suka ketawa. Cocho! eh, chucky! bagaimana bisa aku baik-baik saja kalau cekikikannya persis mirip dengan boneka dalam film itu hahh!?"
"Ruha~" Cael memiringkan kepalanya, memindai wajah Ruha dari samping. "Ruha sedang memikirkan aku, ya?"
"Hehehe." Timpalnya terkekeh, "Ruha sangat romantis sampai kelihatan frustasi begitu hanya karena memikirkan aku."
"Arghh!" Ruha berteriak keras dalam hati namun memasang wajah tersenyum di kenyataan. "Kau suamiku, kan?"
Cael mengangguk. "Karena Ruha istriku sudah pasti aku suaminya Ruha." Jawabnya menbenarkan.
Lantas Ruha turut mengangguk kemudian menatap Cael lamat. "Tugas suami adalah membuat istri bahagia tapi aku tidak bahagia sekarang karena lapar."
"Ruha mau makan?" tanya Cael langsung peka.
"Mau muntah!" Seloroh Ruha mendelik lalu memalingkan wajahnya kesal berharap Cael jadi ilfeel dan menjauhinya tapi ternyata anggapannya salah. Yang terjadi justru sebaliknya.
Cekikikan Cael semakin menjadi sambil mengelus-elus puncak kepala Ruha seperti mengelus kepala bayi. "Ruha jangan cemberut, karena... nanti aku bisa kehilangan kendali atas diriku sendiri dan mencium bibir Ruha sampai bengkak."
"Apa? dari mana kau belajar kata-kata itu?" Ruha melotot dengan wajah syok. Seingatnya Claude tidak begitu tapi ini, Cael benar-benar jauh berbeda dari Claude.
Mereka berkebalikan secara total.
Apa mungkin sosok Cael diciptakan oleh Claude karena selama ini pemuda itu mencoba bersikap seperti Cael namun tidak berhasil dan dari kegagalan itulah tanpa sadar Claude menciptakan versi lain dari dirinya yang muncul dalam identitas baru sehingga tidak perlu merusak image lamanya sebagai Claude yang diam-diam menghanyutkan---eh, maksudnya Claude yang dingin dan penurut.
"Ruha sedang memikirkan lelaki lain ya?" suara Cael berhasil membawa Ruha kembali ke masa sekarang, menarik gadis itu keluar dari dinding lamunannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I became Grand Duke's Sister
FantasyClaude Lucane menjadi Grand Duke di usia 18 tahun setelah menghabisi seluruh anggota keluarganya tanpa sisa pada suatu malam karena dendam yang dipendam sedari kecil. Sialnya setelah kecelakaan dicium tayo aku malah terbangun ditubuh Aruha Estoille...