06. Graduation

36.1K 4.9K 77
                                    

I became Grand Duke's Sister
~


"Lulusan terbaik ketiga di tahun ini adalah Claude Lucane!"

Seketika keheningan menyelimuti acara kelulusan itu. Orang-orang yang semula tertawa dan berisik mendadak sunyi seolah mereka serempak kompak mengunci mulut masing-masing dengan gembok lalu membuang kuncinya jauh-jauh. Sungguh diskriminasi yang menyedihkan.

Mereka—teman-teman sekolahnya bahkan teman kelasnya seolah memasang dinding tak kasat mata yang tak boleh di lewati oleh Claude. Claude masih ingat betul bagaimana tatapan teman sekelasnya saat ia menghampiri untuk bertanya tentang guru pelatihan mereka yang tak hadir namun tatapan yang mereka tunjukkan seakan menempatkan Claude seperti orang paling menjijikan di dunia.

Tatapan ketidaksukaan mereka, ekspresi benci, dan muak selalu diberikan pada Claude padahal sejak awal Claude merasa tidak pernah berbuat kesalahan sedikitpun pada mereka. Yang ada mereka, mereka yang lebih dulu mencari masalah dengannya lalu menjauhinya.

Semua terjadi secara mendadak tetapi Claude tahu ada seseorang yang diam-diam mencemarkan nama baiknya. Ada seseorang yang mengatakan Claude telah berbuat hal buruk di masa lalu, seseorang yang sama juga secara sengaja membentuk gosip baru dan mengomporinya padahal Claude tidak pernah melakukannya.

"Siswa bernama Claude Lucane tolong naik ke podium untuk di foto." Suara MC kembali terdengar memecah lamunan Claude.

Claude melihat ke sekeliling. Perasaan tak nyaman melingkupi hatinya. Mungkin sebaiknya dia tidak datang ke hari kelulusan ini atau mungkin sebaiknya dia tidak diam-diam mengunci Ruha di dalam kamar saat gadis itu sedang mandi.

Ini benar-benar membuat hatinya merasa bersalah dan cemas akan sesuatu yang tidak pernah Claude buat. Claude tidak pernah sekalipun berperilaku buruk tetapi pernah sewaktu-waktu saat ia sedang sakit dan menitipkan surat berstample resmi ke salah satu teman sekelasnya, surat itu tidak pernah sampai sehingga seminggu kemudian ayah Claude dipanggil menghadap oleh kepala sekolah akademi dan tebaklah.

Ayahnya mana pernah mau .mendengarkan penjelasan Claude. Di depan banyak orang Claude di seret kembali ke rumah dan dipukuli bahkan ibunya juga tak membela sedikitpun, wanita yang katanya melahirkan Claude dari rahimnya itu justru ikut memberi tamparan karena merasa dipermalukan.

Teman sekelasnya memang tidak memberi perundungan fisik tetapi mereka jauh lebih keren dengan mempermainkan mental seseorang. Permainan yang sungguh rapi, Claude ingin memberi selamat pada mantan sahabatnya terdahulu.

Oliver Magnotta--sahabat dekatnya dulu—kini dia adalah sumber dari penderitaan yang dialami Claude. Oliver adalah orang yang menceritakan gosip tentang Claude, orang yang menjelek-jelekkan Claude kepada teman sekelas, orang yang diam-diam meminta teman sekelas menjauhi Claude.

Padahal dulu mereka sangat dekat dan bersahabat persis seperti saudara sedarah malah tetapi semenjak pindah ke sekolah baru, Oliver berubah total. Dia menjauhi Claude, membentuk kelompok mengobrol dengan siswa lain tanpa ada Claude di dalamnya dan menjadikan Claude sebagai sumber obrolan mereka. Lucu sekali.

Masa sekolah yang seharusnya indah menjadi rusak total. Claude dijauhi, ditatap jijik sekaligus benci, menjadi bahan gosip, dan parahnya dijadikan sasaran pemukulan oleh kelompok perundung dari kelas lain.

"Claude Lucane?" panggilan ketiga untuknya kembali terdengar.

Mulut orang-orang yang terkunci kini mulai bergosip lagi. Claude mendengar. Beberapa dari mereka mengatakan Claude hilang akal dan tidak waras, beberapa lainnya bilang kalau Claude pasti lupa minum obat sehingga sakit mentalnya kambuh, beberapa lainnya mengatakan kalau Claude pasti sedang merasa bersalah dan menyesal setelah membunuh kedua orang tuanya, dan sisanya tentu saja mengolok-olok.

I became Grand Duke's Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang