Aku mau kasih flashback an diantara bonusnya, satu part aja kok. Bonus kedepannya lanjutan kisah mereka lagi.
"Aku akan cari sebentar bukunya di perpustakaan." Renjun beranjak keluar dari dalam kelas.
Ia dan teman kelompoknya cukup kebingungan mencari bahan untuk diskusi karena buku yang mereka miliki tak lengkap. Jadi Renjun pergi ke perpustakaan setelah membagi tugas dengan teman-temannya.
Lorong sekolah sepi karena murid-murid berada di kelasnya masing-masing untuk belajar, untuk kelas Renjun kebetulan guru pelajarannya berhalangan hadir dan hanya memberi tugas berkelompok.
Belum jauh ia keluar dari kelas, Renjun berpapasan dengan Jaemin yang sudah melempar senyum begitu mata mereka saling bertemu.
"Renjun, apa tidak ada guru di kelasmu?" Jaemin yang tadi berjalan dari lorong yang berlawanan dengan Renjun kini keduanya berjalan bersisian ke korodor tengah yang jadi titik temu keduanya. Koridor itu menuju ke arah tangga lantai dua dimana perpustakaan berada.
"Tidak ada, kebetulan hanya ada tugas kelompok. Dan aku hendak ke perpustakaan untuk mencari buku untuk bahan." Jawab Renjun dengan suara ramah.
"Yang lain?" Maksud Jaemin adalah teman Renjun, karena tadi ia bilang tugas kelompok.
"Di kelas, Haechan sedang merangkum dari sebagian buku yang ada. Yangyang bagian menulis." Cengir Renjun, agak lucu setelah diingat kalau tugasnya menurutnya lebih ringan dari kedua temannya. Hanya mencari buku di perpustakaan.
Bonus bertemu Jaemin yang selalu menyapanya dengan hangat.
Tiba-tiba Jaemin menyodorkan botol minuman soda yang sejak tadi ia pegang. "Kau mau?"
Renjun menggelengkan kepalanya, Jaemin kembali berujar. "Ini masih baru, belum aku buka."
"Bukan begitu, aku tak terlalu suka soda." Kata Renjun memberitau.
Jaemin pun mengangguk paham, lalu ia teringat apa yang menurutnya Renjun sukai. "Kau suka permen lemon?"
"Kau tau?" Renjun kembali menoleh pada Jaemin diantara langkah mereka yang kini menaiki tangga.
Mendapat pertanyaan itu Jaemin mengangguk. "Aku perhatikan setiap kau ke kantin selalu membeli itu."
"Iya." Renjun mengangguk, seolah teringat masih memiliki itu ia mengeluarkan tiga permen lemon yang masih ia miliki.
"Kau mau?" Kali ini Renjun yang menyodorkan tangannya, yang terdapat permen berukuran kecil itu.
"Tidak." Setelah itu Jaemin mencari topik pembicaraan yang lebih baik dengan Renjun, sampai mereka tiba di perpustakaan.
Jaemin tak sadar ia sampai melupakan kelasnya hanya karena berbicara dengan Renjun, dan mengikutinya sejak tadi. Padahal tadi ia keluar kelas izin ke toilet, dan menyempatkan diri membeli minum sebelum kembali ke kelas.