Chapter 15 Rencana Naruto

169 24 1
                                    

Sudah sebulan berlalu, Itachi sudah sadar dan sudah mulai pulih, seminggu lagi itachi akan keluar dari rumah sakit, selama pemulihan Naruto dengan setia menemani Itachi.

Mansion Utama Namikaze
Hari ini Naruto sedang berada di kamarnya melamun karena satu Minggu lagi ia harus menjauhi Itachi dan menyakitinya. Ia terus mengingat memory tentang kebersamaan dengan Itachi tak terasa air matanya menetes perlahan.

"Apa kau benar-benar yakin melakukan ini kit ?" Tanya Kurama

"Aku tidak bisa lari lagi dari masalah ini kurama, aku harus melakukan ini. Aku tidak ingin melihat orang yang aku cintai mati Kurama. Aku tak bisa lagi, dalam hidupku ini kali kedua aku menemukan orang yang aku benar-benar cinta, aku tak mau kehilangannya lagi. Kau tau kan kurama bagaimana hancurnya aku saat kehilangan Gaara ? Bahkan aku merasa hanya tubuhku yang hidup tapi jiwaku mati. Jika aku kehilangan Itachi lagi aku tak akan sanggup kurama. Aku sudah berjanji, untuk mengungkap kematian Gaara dan melindungi Itachi meski dengan nyawaku sendiri. " Ucap Naruto

"Baiklah kit, aku percaya padamu." Ucap Kurama

"Kau selalu bersama ku kurama. Aku pasti mampu." Ucap Naruto

Deidara masuk ke dalam kamar Naruto, ia melihat adiknya yang sedang melamun dan meneteskan air mata, tanpa Naruto sadari Deidara duduk di samping Naruto.

"Imouto" ucap Diedara sambil menggenggam tangan Naruto

Naruto yang tersadar akan lamunannya menoleh ke Deidara.

"Ya Aniki?" Ucap Naruto

"Jangan ngebohongin diri Lo sendiri, Lo yakin ngelakuin rencana ini hm?" Ucap Deidara.

"Gue udah yakin 100% Aniki. Seorang Namikaze tidak pernah lari dari masalah bukan ? Gue udah terlalu lama jadi pengecut selama ini hanya untuk menghindari orang itu Aniki." Ucap Naruto.

"Baiklah. Kalau itu kemauan Lo, gue percaya sama Lo." Ucap Deidara.

"Aniki, tolong kasi ini ke Itachi-Nii dan Sakura-chan setelah Lo ngejelasin semua ke mereka. Itu pesen gue buat mereka. Yang pink untuk Sakura-chan dan yang biru untuk Itachi-Nii." Ucap Naruto seraya menyerahkan alat pemutar rekaman bewarna biru dan pink kepada Deidara

"Baiklah." Ucap Deidara.

Seminggu kemudian

Naruto, Sasuke, Deidara pun membangun multi Chat untuk rencana gila Naruto. Naruto memulai percakapan untuk rencana besok.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Destiny (Itafemnaru) (itanaru) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang