Chapter 19 Pembalasan Dendam

196 24 1
                                    

Naruto bangkit berdiri dan berdiri sejajar bersama Itachi, Rasa, Karura, Kankuro dan Temari membelakangi Utakata,Hinata dan Toneri. Ia menatap anggota aliansi lain.

"Untuk kalian yang tidak melakukan eksekusi tolong mundur 50 meter dari sini. Untuk para prajurit aku akan membuka tempat ini sekarang agar mereka juga bisa melihat eksekusi yang akan kita lakukan" Ucap Naruto dengan nada dinginnya.

Para pemimpin dan semua anggota aliansi mundur sejauh 50 meter. Naruto memakai Jutsu Mokuton untuk menyediakan mereka tempat duduk untuk beristirahat. Sementara Naruto membuka bagian atas atap dengan alat yang ada di ruangan tersebut, serta menghancurkan tembok di sekeliling ruangan itu agar pada prajurit bisa melihat eksekusi yang di lakukan oleh Naruto.
Naruto menatap Hyuga dan Otsutsuki yang sedang duduk di tempat yang sudah Naruto sediakan.

"Kaguya Baa-san, Hagoromo Ji-san, Hamura Ji-san, Indra-Nii, Ashura-Nii, Hiashi Ji-san, Hizashi Ji-san, Hanabi, Neji. Mendekatlah kalian kemari." Ucap Naruto

Mereka pun mendekat ke Naruto

"Ada apa Kitsune ?" Ucap Kaguya.

"Aku tidak mungkin setega itu melenyapkan musuhku di depan keluarganya dan saudaranya yang tidak bersalah. Apalagi kalian adalah bawahanku atas kesetiaan kalian aku memberi kalian 2 pilihan 1 setelah aku dan Itachi menyiksa mereka akan ku lempar ke penjara bawah Tanah tingkat S Namikaze, atau aku membunuhnya setelah ini. Maaf karena tidak bisa memberikan hukuman yang lebih ringan lagi, karena kesalahan mereka sangat fatal, hampir membunuh kekasih ku. Kalian tau kan apa akibat menyentuh milik Kitsune ? Serta kalian sudah mendengar dengan jelas kan bagaimana omongan mereka saat menyekap ku? Aku berikan pilihan ini ke kalian untuk memilih hukuman apa yang putra dan putri kalian dapatkan, pertanyaan ini ku ajukan terutama pada Hiashi Ji-san dan Hamura Ji-san selalu orang tua kandung dari Hinata dan Toneri." Ucap Naruto.

"Kau tidak perlu sampai seperti ini kit, sejak mereka memaki kalian di pesta Ashura waktu itu aku sudah melepas semua kewajibanku sebagai orang tua. Terlebih mengetahui fakta bahwa Hinata dan Toneri adalah dalang kecelakaan Itachi membuat ku sudah membulatkan tekadku. Aku menerima hukuman mati Hinata. Karena hukuman ini bukan hanya untuknya tapi juga untuk diriku sendiri yang tak becus menjadi orang tua. Aku menghukum diriku karena tak becus merawat putri ku yang sudah menjadi tukang tikung, tidak setia, bahkan licik dan sangat jahat." ucap Hiashi

"Tou-san..." Ucap Hinata lirih

"Aku juga sama seperti Hiashi. Aku ingin dia menerima hukumannya. Tidak apa-apa, ini semua memang salahku yang tak bisa mendidik Toneri menjadi pria yang baik. Hukumannya akan menjadi hukumanku juga dan contoh bagi semuanya bahwa siapapun yang melakukan kesalahan seperti mereka, akan mendapat hukuman yang setimpal. Kami sepakat bagaimanapun cara kalian mengeksekusi mereka kami tidak keberatan." Ucap Hamura

"Bagaimana yang lain ?" Ucap Naruto

Mereka pun mengangguk tanda setuju.

"Baiklah berikan pesan terakhir kalian ke mereka." Ucap Naruto.

Naruto, Itachi, Rasa, Karura, Temari dan Kankuro pun menepi mempersilahkan keluarga memberi salam terakhir untuk Toneri dan Hinata.

Keluarga Hyuga

"Hinata, Tou-san sangat kecewa kepadamu atas semua kesalahan yang kau perbuat, namun mungkin aku juga kurang becus menjadi orang tua karena tidak bisa mendidik mu. Aku menyayangi mu, tapi hukumanmu harus kau terima karena ini adalah ganjaran dari apa yang sudah kau perbuat." Ucap Hiashi

"Nee-chan, sebenarnya aku sangat sedih melihatmu seperti ini, tapi saat aku melihat apa yang kau lakukan jika aku ada di posisi Kitsune aku akan lakukan hal yang sama, aku tidak menyalahkannya. Karena semua berakar dari dirimu." Ucap Hanabi.

My Destiny (Itafemnaru) (itanaru) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang