bagian 38

1.6K 222 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

Xu kai menatap hamparan danau di hadapannya dengan hati layu.

Ingatannya masih berada pada beberapa jam yang lalu saat dia datang ke universitas.

Flashback.

Xu kai berlari kecil, dia hampir telat di mata pelajaran kedua.

Dia memutar lengannya, jam itu mengarah pada pukul 11.15. itu artinya 15 menit lagi mapel kedua akan segera di lakukan.

"Ah, aku terlalu lama di perpustakaan" gumamnya pada diri sendiri.

Baru saja hendak menaiki tangga, dia melihat xiao zhan hendak turun.

Keduanya bersitatap sebentar, sebelum zhan mengangguk tersenyum menyapa kai.

"Zh-an.." gagapnya.

Meskipun sering bertemu dan kerap kali berinteraksi, kai tak bisa bohong bahwa dia sering kali salting jika di tatap zhan, hingga membuat wajahnya merona.

Kaki jenjang xiao zhan menuruni tangga yang bahkan belum kai pijaki karena gugup.

"Kai, apa kau akan ke kelas?" Zhan menyapa lebih dulu.

Langkah kaki zhan berhenti tepat di hadapan Kai.

"Ya" jawabnya singkat.

"Kalau begitu segeralah naik" xiao zhan hendak pergi tapi kai menahan lengannya.

Xiao zhan berbalik dan mengerutkan keningnya, pandangannya teralih pada lengannya yang di raih kai.

Dengan halus xiao zhan menarik tangannya, "kai, ada apa?"

Kai tersentak saat xiao zhan menghindar dari sentuhannya, "ah, maaf, aku hanya ingin menanyakan kabar mu, kau sakit begitu lama" dan kai juga merindukan xiao zhan.

Xiao zhan menjawabnya dengan senyuman, "aku baik, dan maaf waktu itu membuat mu khawatir. Maaf tapi aku harus pergi" zhan kembali membalik badan.

"Tunggu" halang kai sekali lagi.

Zhan tak menjawab panggilan kai tapi tubuhnya berputar ke arahnya. Dan dia melihat kai menatapnya teduh.

Kai berjalan mendekat, dia tepat berada di depan xiao zhan.

"Zhan, aku ingin mengatakan sesuatu.."

Xiao zhan bukan tak ingat, hal apa yang pernah kai katakan padanya di rumah sakit. Dan zhan yakin pasti kai akan mengulanginya.

"Zhan, aku masih-"

"Kai, lupakan saja..." Zhan memotong ucapan kai.

Kai tertegun, mulutnya bungkam. Bukan dia tak mengerti apa yang di katakan xiao zhan.

Xiao zhan terlihat menghela nafasnya panjang, "kai, aku minta maaf padamu, aku berbohong. Aku berbohong pada mu bahwa aku tidak sedang dalam hubungan. Aku tengah menjalaninya. Aku mengatakan tidak karena aku merasa emosi waktu itu. Membuat mu merasa di bohongi, aku benar-benar minta maaf. Tapi, aku sama sekali tak bisa membalas apa yang ada di hatimu. Karena, aku sudah mencintai orang lain"

Star among the Sun 🌠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang