💐chapter 1💐

1.7K 118 23
                                    

Happy reading

Hari ini adalah hari yang paling di tunggu-tunggu oleh elisa, sekarang tepat di pukul 5:55 Elisa baru saja selesai melaksanakan shalat subuh, setelah itu ia memakai pakaian sekolah yang sempat ia beli bersama dengan bi Ina kemaren.

Dan setelah itu, ia pun bergegas ke meja riasnya, ia memakai bedak tipis saja dan memakai lips bam yang membuat Elisa sepuluh lipat lebih cantik apalagi sekarang Elisa sudah tidak memakai kaca mata lagi.

"Mulai hari ini gue berubah." Ucapnya sambil memandang dirinya di pantulan cermin itu lalu tersenyum smirk.

Ia membiarkan rambutnya tergerai dengan indah yang menimbulkan sisi feminim nya.

Elisa melangkahkan kaki menuju lantai bawah, tujuannya sekarang adalah ruang makan pasti Abang dan kedua orangtuanya sudah berada di ruang makan.

Tap
Tap
Tap

Atensi orang yang berada di ruang makan teralihkan saat melihat Elisa berbeda pada pagi hari ini.

Elisa sampai di ruang makan. "Pagi ma, pa, bang." Sapa Elisa sambil tersenyum manis kearah mereka semua.

"P_pagi nak." Sahut sang mama, ia masih belum percaya bahwa yang didepannya ini adalah putri semata wayangnya itu.

"Kok beda hari ini?." Tanya sang papa menyairkan suasana.

Bagaimana dengan Rafael? Jangan di tanya lagi, sekarang mulut rafael menganga selebar-lebarnya saat melihat wajah adiknya itu andai saja ada lalat yang terbang dan masuk kedalam mulutnya pasti lucu deh.

"Udah muak liat kacamata pa." Sahut Elisa tenang.

Mamanya tertegun mendengar ucapan sang anak, satu Minggu yang lalu Elisa pernah berkata bahwa ia tidak bisa hidup tanpa kaca mata.

"Kamu gak lagi kesurupan kan nak?." Laras masih belum percaya.

"Ya enggak dong ma." Sahut Elisa lalu terkekeh. 'emang gue seberubah itu ya?'

Rafael masih menatap Elisa yang sudah duduk di samping nya.

"Apaansih bang, santai aja kali liatnya." Ketus Elisa, ia risih saat ditatap orang-orang intens begini.

"Mana ada." Sahut Rafael.

Elisa menatap Rafael. 'beneran ini Rafael?, Dia bicara sama gue?, Fiks udah gak sehat." Batin Elisa.

"Udah-udah sekarang makan, nanti kalian telat loh." Lerai sang mama.

Mereka bertiga spontan menganggukkan kepala dan mulai melahap makanan yang ada di meja.

Hening!! Karena di keluarga ini memiliki aturan bahwa saat makan tidak boleh ada yang berbicara.

Selesai sarapan Elisa dan Rafael pamit kepada kedua orang tuanya, hari ini Elisa berangkat bersama Rafael karena di paksa oleh sang mama.

Elisa cuman bisa pasrah, terus bagaimana dengan Rafael?, Ya dia juga hanya diam dan langsung mengangguki ucapan sang mama.

"Kita berangkat ya ma,pa." Ucap mereka berdua bersamaan dan menyalami kedua orang tuanya.

"Iya nak, kalian hati-hati dan kamu Rafael, jangan lupa jagain adik kamu itu." Sahut sang papa dan mama hanya mengangguk menyetujui ucapan papa.

"Iya pa."

Sekarang Elisa dan Rafael sedang dalam perjalanan menuju sekolah SMA derlana, mereka Hanya diam tidak ada yang berani membuka suara sehingga Rafael menurunkan gengsinya dan mulai mengajak elisa berbicara.

SI CULUN PUNYA PAK KETUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang