💐chapter 24💐

180 7 0
                                    

Selamat membaca😀

.
.
.
.
.
.

"Ya ampyuuunnn....sepertinya kamu begadang ya sa, lihat lingkar mata hitam ini, untung saja tangan dingin madam ini bisa menutupinya." Ucap ray saat mendandani Elisa.

"Kamu saking enggak sabar nunggu pagi jadi enggak bisa tidur kan?." Madam Ray terus saja nyerocos tanpa henti, satu jam ia baru saja selesai memoles wajah cantik elisa dengan makeup flawless, meskipun aslinya Elisa sudah cantik, namun dengan make up flawless menambah kecantikan Elisa.

"Untung aslinya kamu dah cantik banget, jadi cuma mata panda mah enteng buat Eike." Elisa hanya manggut manggut menatap tampilan canntiknya di cermin, memang madam Ray pantas di acungi empat jempol.

Saat ini Elisa memakai kebaya burkat warna putih dengan hiasan kepala adat sunda, kenapa pakai adat sunda, karena sebenarnya Laras, mama dari Elisa berasal dari daerah di Jawa barat yang bersuku Sunda.

Gedung tempat akad nikah dan resepsi di adakan saat ini masih dalam satu lokasi yaitu di hotel, saat ini tempat itu sudah di hadiri beberapa kerabat dekat saja yang akan menyaksikan akad nikah, sementara untuk resepsi di peruntukan untuk kalangan luas lagi seperti kolega kolega bisnis dua keluarga, tentunya acara nya akan di adakan secara tertutup tanpa awak media.

"Ini sudah selesai, tinggal tunggu pengantin pria datang, kenapa Eike jadi tidak sabar ya." Ucap ray.

"Memang nya kamu yang mau menikah Ray?." Tanya raina yang baru saja datang membawa gaun pengantin Elisa untuk acara resepsi.

" Eike berasa nya gitu Lo na, kalau ayah Elisa mau pisah sama mama nya elisa Eike mau sih dengan senang hati." Ucap ray centil.

"Mana ada yang seperti itu." Ucap Raina menepuk bahu ray.

"Sayang kamu sudah siap?." Karina tiba-tiba masuk dan menanyakan kesiapan Elisa.

"Sudah kak." Jawab elisa.

"Apakah pengantin lelakinya sudah datang?." Tanya raina.

"Masih di perjalanan, 5 menit lagi sampai." Jawab Karina.

Deg deg deg

Jantung elisa tiba-tiba berdetak sangat kencang seperti genderang yang di tabuh.

"Kak, papa,mama sama kak rafael mana?." Dari pagi semenjak sampai di gedung, Elisa belum melihat papa,mama dan kakaknya tersebut.

"Merek sibuk di depan sa, kamu jangan khawatir ya." Ucap Karina.

"Hemm." Elisa mengangguk, jemarinya saling meremas satu sama lain.

"Elisa, elisa, rombongan pengantin pria sudah datang." Elisa dan karina melihat lioni dan malita berlarian.

"Maaf Tante, kita terlalu antusias." Ucap lioni masih menetralkan nafasnya,sedangkan mlita hanya mengangguki ucapan lioni, keduanya terlihat sangat antusias.

"Aku ingin ke toilet." Elisa tiba tiba berdiri dan merasa pencernaanya tidak enak.

"Biar kakak antar." Ucap Karina.

SI CULUN PUNYA PAK KETUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang