💐chapter 2💐

1.2K 111 17
                                    

Taypo bertebaran!!

Happy reading!
.

.

.

Bell pulang sekolah sudah berbunyi dari lima menit yang lalu. Elisa sedang celingak-celinguk mencari keberadaan abangnya.

"Aduh bang Rafa kemana lagi." Ucap nya, ia duduk di atas motor Rafael, hari ini ia benar-benar sangat senang karena bisa akur lagi dengan abangnya.

"Sa, maaf Abang telat." Ucap Rafael yang baru saja datang dari arah belakang.

"Gak apa-apa sih bang, yok pulang."

"tadi Abang lagi ada urusan OSIS." Ucapnya masih menjelaskan kepada sang adik.

"Iya-iya gak apa-apa."

Mereka berdua melajukan motor meninggalkan SMA derlana.

Setelah beberapa menit perjalanan mereka akhirnya sampai di mansion dengan keadaan sehat walafiat.

Elisa keluar dari motor dan berjalan menuju ke kamarnya.

Bokap dan nyokap nya Elisa sedang berada di rumah om nya yang berada di kampung sebelah jadi keadaan di mansion sekarang bisa di bilang cukup sepi.

Ceklek.

Elisa membuka pintu kamarnya, lalu ia pun masuk dan membersihkan badannya terlebih dahulu.

"Lelah banget hari ini." Gumamnya setelah menyelesaikan rutinitas mandinya.

"Huh!! Ternyata jadi cantik itu sangat baik."

Tring!!

08xxxxxxxxxx

Love you Elisa!!

Siapa?

Askara

???

Elisa termenung saat nomor asing itu mengirimkan pesan kepada dirinya, 'apa itu beneran kak aska? Aduh!! Sia-sia dong gue move on dari dia' batin Elisa. Ya! Elisa memang sudah lama fans sama askara, tetapi Elisa sangat pintar menyembunyikan semua perasaannya sampai-sampai teman nya saja tidak tahu.

Elisa tidak berhenti-henti nya tersenyum kala mengingat chat dari kakak kelasnya yang paling ganteng itu+most wanted di sekolah nya.

"Huaaa!! Apa ini gak mimpi." Teriaknya histeris.

"Askara love you too!!!". Teriaknya lagi.

Elisa berusaha untuk memejamkan matanya tapi tetap saja tidak bisa, ia kembali bangun saat mendengar suara Rafael yang berada di luar kamarnya.

"Elisa!!." Teriak rafael.

Ceklek

Elisa membuka pintu kamarnya dan terpampang lah sosok Rafael yang tengah berdiri menatap dirinya.

SI CULUN PUNYA PAK KETUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang