Selamat membaca
.
.
.
.
.
.1 bulan telah berlalu tepatnya sekarang hari minggu, Elisa dan askara tengah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, askara sedang mengerjakan tugas kuliah nya, sedangkan Elisa sedang mengajak kilandra bermain-main di taman depan apartement nya, sekarang umur kilandra sudah genap satu tahun, dan kilandra pun juga sudah bisa berjalan.
"Anak mommy udah besar aja ya." Ucap Elisa berbicara kepada kilandra.
Kilandra hanya tertawa seperti bayi-bayi pada umumnya. "Kamu mau gak punya adek?." Tanya Elisa yang masih menatap kilandra, yang masih ada di dalam gendongan nya.
"Tapi kamu harus sabar ya, mommy kamu ini harus tamatkan sekolah nya dulu." Ucap askara yang baru saja datang.
Elisa menoleh dan melihat askara dengan malu. "E_eh sayang." Ucap Elisa gugup.
"Kamu mau punya anak?." Tanya askara.
"E_enggak kok." Ucap Elisa yang masih gugup.
"Kalau kamu mau punya anak, bilang sama aku ya." Ucap askara.
"Ah! Gak mau dulu sayang, kan kilandra juga masih kecil."
"Kamu udah besar kan nak?." Tanya askara dan kilandra pun tertawa seperti mengerti apa yang di maksud oleh Daddy nya.
"Tuh kan, kilandra aja setuju kalau dia punya adek." Ucap askara menggoda elisa.
"Emm, jangan bahas itu dulu sayang kan aku masih sekolah."
"Emang kenapa kalau hamil saat sekolah?, Kan sekolahnya juga punya keluarga mu kan?." Tanya askara.
"Iya sih, tapi ya gak mungkin dong sayang, aku ke sekolah dengan perut buncit, kan mereka itu hanya tau kalau kita itu masih tunangan bukan sudah menikah." Ucap Elisa.
"Jadi kamu mau di publik?." Tanya askara.
"Enggak usah juga sayang, aku hanya ingin mereka tau dengan sendirinya." Ucap Elisa.
"Baik lah sayang, kalau begitu aku mau ke kantor papa dulu ya." Ucap askara lalu mengecup kening dan bibir istrinya.
.
.
.
.
.Pagi ini di kediaman Rajendra lioni dan marcello sedang berada di dalam kamar, namun tanpa di ketahui oleh bokap dan nyokap nya Marcello, karena bokap dan nyokap nya belum mengetahui kalau dia sudah mempunyai pacar.
"Sayang...aku tidak mau bertunangan dengan gadis itu." Rengek Marcello pada lioni.
"Aku juga tidak akan mengizinkan nya sayang, tapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa, aku ini hanyalah gadis biasa berbanding sebalik dengan keluarga nya." Ucap lioni sendu.
"Gimana kalau kita ngelakuin itu aja sayaang?." Ucap marcello.
Degh!
Jantung lioni berdetak dengan kencang mendengar ucapan Marcello.
"Jangan sayang, kita masih bisa mencari jalan yang lain." Ucap lioni.
"Tapi aku sudah mencoba jalan yang lain, namun ternyata hasil nya nihil, jadi kalau kita melakukan itu, pasti akan berhasil." Ucap marcello tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI CULUN PUNYA PAK KETU
JugendliteraturDi chapter 1-36 season 1 Di chapter 37 sampai seterusnya season 2 😁 DI BAWAH UMUR JANGAN MAMPIR!!! CERITA INI MENGANDUNG 18+++ TAPI KALAU MINAT SIH YAUDAH BACA SAJA SAYA TIDAK MELARANG CUMAN MENGINGATI SAJA😊😊😊😊TERIMAKASIH😋