💐chapter 25💐

272 42 344
                                    

Selamat membaca

.
.
.
.
.
.

Setelah akad nikah dan prosesi sungkeman selesai,acara pagi ini pun selesai, para tamu undangan di persilahkan untuk menikmati semua fasilitas di hotel dan mempersiapkan diri untuk menghadiri resepsi yang akan di adakan nanti malam.

Acara pagi ini di tutup dengan pengambilan foto-foto, karena terasa mengantuk Elisa dan askara memilih menyudahinya dan beristirahat di kamar pengantin.

"Sayang, bagaimana perasaanmu?." Tanya askara pada Elisa saat mereka berdua di kamar pengantin.

"Aku? Biasa aja." Ucap Elisa sambil membuang mukanya.

"Jadi aku sendiri yang nervous setengah mati ni, aku sampai gak tidur semaleman loh yank gara-gara hafalin kalimat ijab qobul." Ucap askara pura-pura kesal, ia tahu kalau Elisa juga merasa nervous sampai sebelum akad nikah selesai tadi, bahkan ekspresi nervous Elisa sekarang sangat lucu di matanya.

Elisa tak menjawab lagi, gadis itu tengah terlihat sibuk sedang melepaskan satu persatu hiasan di atas kepalanya. Saat ini waktu menunjukan pukul 13:00 wib, meski baru akad nikah saja namun prosesinya menghabiskan waktu cukup lama dan melelahkan namun ada kebahagiaan tersendiri.

Elisa terlihat kesusahan saat membuka resleting kebaya nya dari belakang, Askara yang melihat itu mendekat dan membantu membukakan resleting kebaya Elisa.

"Kalau sulit bukanya, kenapa tidak meminta bantuan ku?." Askara berbisik di telinga Elisa,dengan sengaja tangannya memberikan sentuhan-sentuhan kecil pada punggung putih Elisa membuat gadis itu tersentak, seperti ada sengatan-sengatan kecil menyentuh punggungnya.

"Askara, jangan begini, geli." Ucap Elisa saat askara mendekatkan bibirnya ke telinga Elisa, gadis itu merasakan sensasi geli dan sedikit risih atas perlakuan askara.

Askara sengaja menggoda elisa untuk membuatnya lebih rileks. Setelah resleting kebaya Elisa terbuka sempurna, tak ingin lama-lama bersama askara yang terus menggodanya. Elisa berlari ke kamar mandi untuk mengganti baju.

Sepuluh menit Elisa di dalam kamar mandi, saat ia keluar dari sana, gadis itu melihat askara yang sudah terlelap di atas ranjang pengantin, sepertinya askara sangat kelelahan dan mengantuk karena semalaman tidak tidur.

Pun sama dengan Elisa, ia sama mengantuknya, akhirnya Elisa berbaring di samping askara dan mereka tertidur bersama sambil menunggu untuk acara resepsi.

.
.
.
.
.

"Dimana ni pengantin kita?." Tanya Romel.

"Mereka tadi naik kelantai atas deh." Ucap malita.

"Jangan bilang mereka mau unboxing siang-siang begini." Celetuk tiyo.

"Bisa jadi tuh, secara askara kan udah kebelet nikah tuh." Romel tertawa.

"Emang udah ada yang kasih kado ya?, Bukannya resepsi nya nanti malam." Lioni dengan polosnya bertanya.

Seketika mereka saling pandang dan kemudian tergelak bersama.

"Apa sih? Kok mala pada ketawa?." Lioni menjadi kesal.

SI CULUN PUNYA PAK KETUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang