💐chapter 21💐

223 36 246
                                    

Selamat membaca

.
.
.
.
.
.

"Sudah selesai?." Tanya askara sambil mengelus kepala Elisa. Elisa hanya mengangguk dan tersenyum, namun matanya melihat sekeliling orang orang yang sedang menatap mereka dengan perasaan kagum.

"Ayo pulang." Askara menggandeng tangan elisa, berniat akan membawa Elisa pergi dari sana dan kabur dari gendis dan Laras tentunya.

"Eits mau kemana?." Belum juga keluar pintu, gendis sudah mencekal tangan Elisa. "Kalian sedang di pingitkan, udah sampai sini aja." Gendis menarik Elisa kebelakang tubuhnya, sebab perjanjian kemaren sebelum Elisa Dan askara menikah maka mereka tidak boleh berduaan. Tentu saja itu sangat berat bagi aska dan Elisa.

"Ayolah mah, hari ini saja, besok sampai hari H aska janji enggak bakal temuin Elisa." Pinta aska memelas.

"Enggak." Tegas gendis.

Askara menghela nafas. "Mah, kok papa ada disini?." Askara mengecoh gendis dengan kedatangan ibnu, saat gendis lengah askara menarik tangan Elisa dan berlari membawa Elisa kabur dari sana.

Elisa hanya bisa pasrah mengikuti askara.

"Aska stop, dasar anak nakal." Seru gendis kesal.

Askara tidak menghiraukan teriakan gendis dan terus membawa pergi Elisa dari sana.

.
.
.
.

"Aska kita mau ke mana?." Tanya Elisa.

Saat ini Elisa sedang berjalan perlahan sambil di tuntun oleh askara, mata Elisa sengaja di tutup dengan kain agar Elisa tidak bisa langsung melihat kejutan yang askara persiapkan untuknya.

"Aska ada apa si?." Elisa sudah tidak sabar, sepanjang perjalanan dari butik Tante Raina, mata nya terus di tutup.

Askara denagn telaten menuntun Elisa me tempat yang ia dan teman temannya siapkan khusus untuk hari ini.

"Kita sudah sampai, kamu sudah siap?." Bisik aska di telinga Elisa.

Elisa Hanya mengangguk ia tak sabar menunggu kejutan apa yang aska siapkan.

Askara membuka penutup mata Elisa.
D

engan perlahan, Elisa membuka matanya,sedikit demi sedikit ia bis melihat di sekeliling nya di hiasi dengan dekorasi yang sangan indah, dengan bunga bunga asli yang bermekaran dan hamparan lampu kota yang berkelap kelip terlihat indah dari tempat Elisa berada.

Askara melepaskan tangan Elisa dan menuju panggung kecil yang sudah mereka hias dengan pernak pernik indah, yang bernuansa cinta yang mendalam.

Askara mulai memetik gitarnya dan mulai menyanyikan lagu Bruno mars yang berjudul marry you;

"It's beautiful night, we're looking for something dumb to do

Hey baby, i think i wanna marry you

Is it the look in your eyes or is it this dancing juice

Who cares baby, i think a wanna marry you

SI CULUN PUNYA PAK KETUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang