💐chapter 8💐

329 51 32
                                    

Hello gess

Jangan lupa vote and komen ya ges😚

Selamat membaca 😚💗

.
.
.
.
.

Satu minggu telah berlalu.

Hari ini hari minggu.
Pagi masih begitu buta. bias Cahaya matahari belum tampak di ufuk timur,  hanya sedikit Rona merah pucat ketika fajar menyingsing, ketika itu, elisa terbangun saat mendengar beberapa kesibukan yang tak biasa, bukan saja suara klontang - klanting kuali bi ina yang berasal dari dapur, tapi suara ribut - ribut kecil di ruang tamu, elisa beranjak dari tempat tidur, pergi kekamar mandi untuk mencuci muka, lalu ke ruang tamu melihat apa yang sedang terjadi.

Ternyata, diruang tamu telah ada keluarga Naresh dan tanteku.
Rafael yang melihat elisa mematung di anak tangga yang terakhir berjalan menghampiri elisa.

"Saa!."
Panggil rafael sambil melambaikan tangannya di depan mata elisa.
"Saa, lo denger gue gak sih??."

"Iya gue denger"

"Terus kenapa lo gak jawab perkataan gue?"

"Gue syok, kok ada keluarga naresh di rumah kita?." Tanya elisa.

"Iya sa, mereka mau mastiin tentang perjodohan lo dengan naresh, apa lo nerimanya atau tidak."
Ucap rafael berbisik di telinga elisa.

Elisa dan rafael berjalan menuju ruang tamu dan duduk di sebelah mamanya .
"Anak mama udah bangun ternyata."

"Iyah ma, tadi lisa dengar ribut - ribut dari ruang tamu, ini ada apa ya ma? Kok tiba - tiba keluarga naresh datang."
Tanya elisa kepada mamanya

"Mereka mau mastiin, apa kamu nerima perjodohan kamu dengan naresh atau tidak."

"Ehh ini elisa ya."
Tanya wati mamanya naresh .

"Iya tante." Celetuk Elisa.

"Jadi kedatangan tante kesini mau mastiin aja. apakah kamu nerima perjodohan kamu dengan naresh atau tidak."

"Kamu pasti nerima naresh kan?."
Tanya dimas pamannya naresh

Elisa tetap tenang, dan menjawab perkataan mama naresh dan pamannya naresh .

"Kalau tentang perjodohan lisa dengan naresh. lisa minta maaf sama tante dan om, soalnya elisa juga masih kecil, jadi elisa mau fokus kesekolah dulu." Ucap elisa panjang lebar.

"Berarti. kalau kamu udah tamat sekolah, kamu mau dong nerima naresh?."
Tanya dimas pamannya naresh.

"Mohon maaf ya om. lisa juga punya pacar, jadi lisa gak mungkin ninggalin pacar lisa hanya demi sebuah perjodohan ini."

"Huufttt."
Paman naresh mengambil nafas dalam - dalam dan mengusap wajahnya dengan kasar.

"Baiklah elisa. om tidak apa - apa kamu menolak perjodohan ini."

"Iya om. sekali lagi elisa minta maaf sama om dan tante".
Dimas dan wati mengangguk sebagai jawaban.

"Danu, kami pamit dulu."
Ucap dimas dan wati kepada danu.

"Oh iya. hati - hati di jalan".
Balas Danu.

Wati dan pamannya naresh meninggalkan tempat kediaman keluarga erlangga. namun, sintia masih berada di ruang tamu keluarga danu.

"Kamu gak pulang sin?." Tanya danu .

" Aku mau minjam duit dulu sama kakak." Sahut Sintia dengan wajah berbinar.

SI CULUN PUNYA PAK KETUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang