Bagian 1

203 28 2
                                    

*Foto hanya sebagai gambaran suasana*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Foto hanya sebagai gambaran suasana*

-

Tuk! 


Segelas air diletakkan dihadapan Aeron, Jay duduk dikursi yang kosong dan menunggu perempuan itu menghabiskan minumnya. Mereka ada dihalaman belakang rumah Aeron. Mereka masih bisa mendengar alunan musik dan suara orang-orang mengobrol didalam rumah karena tempat duduknya tidak jauh dari pintu kaca.

Suara jangkrik berhasil menenangkan isi hati Aeron, bahkan bulan dan bintang menemani mereka pada malam itu. Aeron tidak mengenal laki-laki yang menolongnya ini, dia baru pertama kali melihatnya dari sekian banyak teman ayah dan ibunya. 

"Aeron Kim, right?" tanya Jay.

Perempuan itu mengangguk.

Jay kembali berbicara, "Ibuku dan ibumu sudah berteman hampir 10 bulan, tapi kita belum berteman sama sekali, bahkan bertemu. Tidak disangka kita akan bertemu dengan cara seperti ini."

"Aku minta maaf, a— aku nggak sengaja," balas Aeron mengingat dia menabrak Jay.

Jay tertawa, "Nggak apa-apa, kurasa kamu merasa kurang nyaman didalam sana," katanya. Dia memperhatikan Aeron yang diam sambil menatapi langit-langit malam.

Parasnya begitu cantik, gaun pestanya yang berwarna krim itu terlihat manis, lalu rambut panjangnya yang coklat membuatnya terlihat seperti khas keluarganya yang bernuansa Old Money.

Jas yang dikenakan Jay juga hampir menyamakan warna gaun Aeron, mereka jadi terlihat seperti pasangan padahal belum kenal satu sama lain.

"Kamu tinggal disini?" tanya Aeron membuat Jay menoleh.

Jay mengangguk, "Aku baru saja pindah dari London. Keluargaku juga membeli rumah di perumahan ini."

Aeron membalas, "Sepertinya kita akan sering bertemu." 

"Nona Ae? nona Ae?" seorang pelayan terdengar mencari-cari Aeron di dalam. 

Aeron berdiri lalu membungkuk, "Sepertinya aku harus segera kembali ke dalam, maaf nggak bisa terlalu lama mengobrol denganmu. Terimakasih sudah menemaniku."

Jay ikut berdiri, "Perlu teman?"

Aeron berhenti melangkah dan menjawab, "Nggak usah, terimakasih. Aku akan pergi ke kamarku." Ucapnya lalu berlari ke dalam.

Jay membiarkan gadis itu pergi. Ada sebuah perasaan aneh didalam dirinya saat bertemu Aeron. Walaupun obrolan mereka singkat dan hanya sekedar berkenalan, itu tidak membuat Jay bosan. Biasanya dia paling malas yang namanya bertemu wanita karena ada suatu hal dimasa lalunya yang membuat dirinya sulit mempercayai wanita. 

Tetapi entah kenapa kali ini dirinya berbeda.

"Jay!"

Laki-laki itu tersadar dari lamunannya saat ayahnya datang. Jay segera menghampirinya, namun saat dia akan berjalan tidak sengaja menginjak sesuatu.

Keep HER CLOSE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang