Bagian 16

96 17 0
                                    

"I love you, I thought

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I love you, I thought. But i didn't say it."


---


"Areon, kamu kenapa?!"

Aeron mengangkat kepalanya dan matanya bertemu dengan mata seseorang yang dulu ia mimpikan menjadi mimpinya selamanya.

Jake mengambilkan barang-barang Aeron, "Apa kamu terjatuh? apa ada yang luka?"

Aeron melihat ke arah pagar masuk club dimana pria yang tadi ada disana itu sudah hilang entah kemana. Seluruh tubuhnya masih gemetar ketakutan.

"Ae, kamu nggak apa-apa? ada apa? kenapa kamu sendirian disini?" Jake menyentuh tangan Aeron yang gemetar tanpa henti, "Apa ada yang melukaimu?"

"A— aku nggak tahu."

Jake melihat sekitar untuk memastikan ada orang atau tidak, lalu dia membantu Aeron berdiri, "Kamu mau pulang? akan ku antar."

"Nggak perlu," Aeron melepaskan tangannya dari Jake dan mengambil tas selempang beserta ponselnya. 

Dia tidak menyangka akan bertemu Jake di situasi seperti ini. Ini membuat pikirannya menjadi sedikit berantakan. Jake masih sama, terlihat tampan dan hangat. Tapi Aeron tidak bisa merasakan kehangatan itu lagi setelah semua yang mereka lewati. 

Jake sedikit menunduk karena hatinya sakit saat Aeron berkata seperti itu, dia masih belum bisa menerima Aeron yang putus dengannya, "Ae."

Laki-laki itu memanggil walaupun tidak di tatap oleh Aeron, wanita itu membelakangi nya. Jake kembali berbicara, "Are you okay? is there something on your mind?" tanyanya karena dia melihat Aeron sedang gelisah. Dia masih hafal bagaimana sifat dan tingkah laku Aeron yang seperti ini.

Aeron hanya diam saja, walaupun sebenarnya matanya sudah berair ketika ditanya seperti itu. Dia memang sedang banyak pikiran, dan membutuhkan sebuah pelukan. Banyak sekali masalah di hidupnya yang ia pendam sendiri selama seminggu ini.

"Ae, aku tau kamu nggak akan suka aku berbicara. Tapi aku menggunakan kesempatan ini untuk meminta maaf padamu, saat kita berpacaran aku kurang bisa memperlakukanmu dengan baik."

Jake terdengar menghela nafas, "I hope you're happy with Jay, i'll always support you from behind," katanya lalu perlahan pergi masuk ke dalam club tanpa menunggu Aeron berbicara.

Setetes air jatuh ke tanah tepat di bawah pandangan Aeron, itu air matanya. Hatinya remuk dan sakit mendengar Jake seperti itu. Bagaimana bisa dia merasa bersalah?

Ketika dia sedang menangis dalam diam, tangannya yang menggantung itu di genggam seseorang dari belakang. Aeron langsung berbalik karena terkejut, orang yang di belakangnya itu juga ikut terkejut. Tetapi terkejutnya karena melihat Aeron menangis.

Keep HER CLOSE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang