Bagian 15

92 16 1
                                    

"I'll always look for you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I'll always look for you."


-


Pukul 5 pagi, Jay sudah bangun dari tidurnya. Dia tidur di sofa karena tidak ingin membuat Aeron tidak nyaman ketika bangun nanti. Itu tidak masalah, sofa nya juga empuk dan nyaman, pas untuk dirinya seorang untuk tidur.

Saat dia sedang membuat teh untuk memulai harinya, dia mendapat pesan dari asisten pribadinya kalau cctv jalan itu sudah ditemukan. Dan benar saja, ada seorang laki-laki asing mencoba mendekati Aeron, tetapi saat Aeron berbelok arah, laki-laki itu pergi ke gang kecil yang entah kemana jalannya. Pelakunya sedang dalam proses pencarian oleh polisi.

Jay hanya membaca pesan asistennya dan menunggu kabar selanjutnya. 

Ketika Jay akan meneguk teh nya, pintu kamar tidur terbuka dan memperlihatkan seorang wanita yang terbangun. Sepertinya Aeron sudah mengganti pakaiannya yang semalam, sekarang dia menggunakan bathrobe.

"Aku mencarimu, ku kira kau meninggalkanku," kata Aeron dengan wajah khawatirnya.

Jay tersenyum mendengar itu, dia mendekat, "Ada apa? kenapa kamu bangun sangat pagi begini? biasanya lebih siang lagi."

"Entahlah, mungkin pikiranku masih takut karena kemarin. Tidurku tidak begitu nyenyak."

Saat Aeron berkata seperti itu, Jay jadi marah karena kejadian yang menimpa Aeron. Jay merentangkan tangannya, "Butuh pelukan?" tawarnya.

Aeron menatap rentangan tangan itu sejenak. Awalnya dia ragu, tetapi saat ini dirinya masih sedikit ketakutan dan tidak bisa kembali tidur. Dia mendekat pada Jay dan memeluknya.

Jay berhasil memeluk Aeron, mengusap rambutnya dan membuat detak jantungnya tenang. Entah mengapa, ketika dia bertemu dengan Aeron, dia sangat ingin menjaganya. Terlebih lagi mendengar kisah cintanya dengan Jake, itu membuat Jay semakin ingin melindungi Aeron dari segala bahaya. Dia tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya.

"Jay."

Suara lembut itu membuka kesunyian. Jay tetap diam menunggu Aeron melanjutkan berbicara.

"Apa kamu menyukaiku?" tanya perempuan itu.

Pertanyaan itu membuat Jay berhenti mengusap kepala Aeron. Pertanyaan ini yang selalu membuatnya bingung.

Lalu wanita itu melanjutkan, "Apa kamu memperlakukanku seperti ini, karena menyukaiku? katakan yang sejujurnya."

Jay sempat tidak bisa berbicara beberapa lama, sampai Aeron harus menjauhkan jarak mereka terlebih dahulu dan saling bertatapan.

Laki-laki itu berkata, "Entahlah, aku juga selalu ingin tahu apakah dirimu berhasil membuat hatiku luluh."

Keep HER CLOSE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang